Jakarta, Deras.id – Peringatan maulid nabi biasanya jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal atau jika menurut kalender Hijriah. Sedangkan menurut kalender masehi 2023 yang disusun oleh Bimas Islam Kementerian Agama RI jatuh pada Kamis 28 September 2023.
Maulid nabi sendiri adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh umat muslim untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw. Sebelumnya, perlu diketahui mengenai peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini. Untuk memuliakan hari kelahiran nabi ini, Allah Swt menghancurkan para pasukan tantara gajah Raja Habasyah yang pada waktu itu datang ke Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
Selain itu menjelang Rasulullah lahir, tanah Makkah yang semula gersang menjadi subur. Pada saat itu kondisi cuaca yang begitu panas membuat tanaman susah tumbuh selain kurma. Namun ketika menjelang kelahiran Rasulullah, turunlah hujan yang lebat sehingga tanah gersang menjadi subur dan buah-buahan bisa tumbuh dengan rimbun.
Bukan hanya itu, munculnya burung ababil yang menghancurkan pasukan Abrahah. Sesuai dengan buku yang berjudul Samudra Keteladanan Muhammad yang ditulis oleh Nurul H. Maarif, Syafiyyuhman al-Mubarakfuri menceritakan bahwa para peziarah berboncong-boncong mendatangi Ka’bah. Lantas peristiwa ini membuat Abrahah marah besar sehingga dirinya membangun gereja untuk menyaingi ka’bah namun keinginannya gagal. Sehingga dirinya membawa 60 ribu pasukan untuk menghancurkan Ka’bah. Namun usahanya gagal karena Allah Swt mengirimkan burung ababil dengan membawa bebatuan panas dan meluluhlantahkan pasukan Abrahah. Demikian peristiwa penting dan istimewa menjelang kelahiran Rasulullah.
Lantas apa amalan yang biasa dilakukan saat maulid nabi. Pertama, perbanyak selawat. Amalan satu ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bisa saat bersantai atau melakukan perkerjaan apapun disela-sela pekerjaan yang kita lakukan bisa menyertakan untuk membaca selawat. Dalam sebuah Al-Qura’an Surat Al Ahzab ayat 56 yang memiliki arti:
“Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang beriman bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya.”
Kedua, bersedekah. Amalan ini memiliki arti sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia yang telah Allah Swt berikan. Yang dijelaskan dalam sebuah QS Al Hadid: 18 yang memiliki arti:
“Sesungguhnya orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya baik lelaki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik. Niscaya akan dilipat gandakan dan bagi mereka pahala yang banyak.”
Ketiga, puasa sunah. Amalan yang lainya yakni melakukan puasa sunah. Untuk puasa sunah tidak ada niat tertentu, puasa yang dilakukan seperti puasa sunah pada umumnya.
Penulis: Una l Editor: Ifta