Deras.id, Jakarta — Dalam semangat memperkuat peran generasi muda dalam transformasi pertanian nasional, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI PB PMII) melalui Bidang Pertanian dan Pangan resmi meluncurkan Agrinext Center dalam kegiatan bertajuk “Launching & Talkshow: Akselerasi Peran Petani Muda Nusantara untuk Menyongsong Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia” pada Jumat, (20/06/2025), di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi KOPRI PB PMII untuk mengambil peran strategis dalam mempercepat regenerasi petani dan mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan. Menghadirkan sejumlah tokoh nasional dari kalangan pemerintah, legislatif, serta pelaku sektor pertanian, acara ini disambut antusias oleh peserta dari berbagai elemen mahasiswa, organisasi pemuda, hingga komunitas pertanian.
Agrinext Center: Inkubasi Petani Muda Inovatif dan Berdaya Saing
Agrinext Center merupakan inisiatif inovatif dari KOPRI PB PMII sebagai pusat inkubasi kader petani muda yang bertujuan mencetak future agri leaders—generasi petani yang melek teknologi, berdaya saing tinggi, dan berkomitmen pada pertanian inklusif dan berkelanjutan.
Ketua Bidang Pertanian dan Pangan KOPRI PB PMII, Khotijah, S.T., M.T, menekankan bahwa hadirnya Agrinext Center bukan sekadar program, melainkan upaya strategis dalam membangun masa depan pertanian nasional.
“Kami berharap Agrinext Center dapat menjadi ruang strategis bagi kader-kader muda, khususnya perempuan, untuk tumbuh sebagai pemimpin dan inovator di sektor pertanian,” ujar Khotijah.
Melalui kolaborasi lintas sektor, lanjut Khotijah, pihaknya ingin memastikan bahwa regenerasi petani bukan hanya wacana, tapi benar-benar menjadi gerakan nyata yang memperkuat ketahanan pangan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di masa depan.
Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi Nasional
Acara ini akan turut dihadiri oleh Juri Ardiantoro, S.Pd., M.Si., Ph.D, Wakil Menteri Sekretaris Negara RI yang memberikan keynote speech. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya peran strategis petani muda dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju dan mandiri pangan.
Talkshow yang menjadi bagian utama acara menghadirkan narasumber kredibel: Dr. Hj. Anggia Ermarini, M.K.M (Ketua Komisi VI DPR RI), Dr. Idha Widi Arsanti, S.P., M.P (Kepala Badan PPSDMP Kementerian Pertanian), (Alfhi Fusvifa Cahya, A.Md.IP., S.AB, M.A – DPP Pemuda Tani Indonesia / Direktur PT Indonesia Sejahtera)
Ketua Umum PB PMII, M. Shofiyulloh Cokro, juga hadir bersama perwakilan BPVP Banyuwangi dan BPVP Bandung Barat yang menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai bagian dari kolaborasi Agrinext Center.
Menyongsong Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia
Data BPS menyebutkan bahwa petani milenial (usia 19–39 tahun) saat ini mencapai 6,18 juta orang atau 21,93% dari total petani nasional. Pemerintah telah aktif mendorong peningkatan kapasitas kelompok ini melalui berbagai program strategis. Produksi beras nasional yang naik 52,32% di kuartal I 2025 menunjukkan bahwa sinergi pelatihan, teknologi, dan pendampingan berjalan efektif.
“Kami ingin membangun keyakinan bahwa bertani bukan pilihan terakhir, tetapi pilihan cerdas dan strategis. Agrinext Center akan jadi ruang belajar, bertumbuh, dan berjejaring bagi generasi muda agar siap menjadi pelaku utama pertanian modern Indonesia,” lanjut Khotijah.
Kolaborasi Multisektor dan Harapan Masa Depan
Kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak seperti Kementerian Pertanian, Kemenpora, Kemenaker, DPR RI, Pemkab Banyuwangi, TVNU, Jasamarga, dan Pupuk Indonesia, menandakan komitmen lintas sektor dalam mengembangkan ekosistem pertanian muda yang progresif dan produktif.
Dengan partisipasi aktif pengurus PMII dan KOPRI se-Jabodetabek, Himpunan Mahasiswa Pertanian, dan organisasi kepemudaan nasional, acara ini menjadi panggung inspiratif dan kolaboratif yang membuka peluang luas bagi keterlibatan pemuda dalam transformasi pertanian nasional.
KOPRI PB PMII melalui Agrinext Center optimis dapat menjadi bagian penting dalam gerakan pertanian nasional yang lebih modern, inklusif, dan berdampak. Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, petani muda—khususnya perempuan—didorong untuk tampil sebagai agen perubahan dan pilar utama dalam menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.
