Jakarta, Deras.id – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami masa sulit dalam mencari pasokan beras impor untuk memenuhi konsumsi pangan masyarakat. Hal tersebut disebabkan adanya kebijakan 22 negara eksportir beras yang tidak lagi menjual beras ke luar negeri.
“Sekarang ini mau impor beras, tanya ke Pak Zulkifli Hasan, sulit mencari barangnya, semua negara ngerem, tidak ekspor beras untuk menyelamatkan rakyatnya masing-masing,” jelas Presiden RI, Joko Widodo dalam keterangan tertulis dikutip Deras.id, Selasa (7/11/2023).
Perubahan iklim yang terjadi saat ini sulit diprediksi dan sulit dihitung. Saat ini kekeringan hampir terjadi di semua negara, panas bumi yang naik, dan gelombang panas.
Hal tersebut menyebabkan produksi beras di Indonesia mengalami penurunan karena terdapat tujuh provinsi kemarin kekeringan. Oleh sebab itu, ke depan kedaulatan pangan, ketahanan pangan harus menjadi program yang dikembangkan di Indonesia.
Pada tahun 2018 produksi beras mencapai 34 Juta ton, sementara saat ini produksi beras hanya mentok di 30 Juta ton. Padahal kebutuhan beras mencapai 30 Jutaan ton.
“Dulu 2018 produksi itu 34 juta sekarang berada pada posisi 30 juta ton sedangkan kebutuhan juga 30 juta ton sehingga antara kebutuhan dengan produksi itu sama. Oleh karena itu, kita impor untuk cadangan di gudang,” kata Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.
Adapun Indonesia memasang target impor beras seberat 2,3 Juta ton sepanjang 2023, dengan rincian 2 Juta ton merupakan kuota baru dan 300 Ribu ton adalah sisa kuota impor 2022. Dari total kuota tersebut, realisasi impor beras hingga 6 Oktober 2023 mencapai 1,12 Juta ton.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan pemenuhan seluruh kuota impor beras sejumlah 2 Juta ton tahun ini akan selesai pada November 2023. Jokowi juga akan menambah impor beras 1,5 juta ton untuk mengantisipasi pengurangan produksi nasional akibat El Nino.
Meski demikan, pemerintah baru mengunci komitmen pengiriman impor beras sebanyak 600 ribu ton hingga 31 Desember 2023.
Penulis: Risca l Editor: Ifta