Waspadai 5 Kebiasaan Buruk Penyebab Diabetes

Jakarta, Deras.id – Diabetes disebut sebagai the silent killer dan banyak kebiasaan buruk yang dapat menjadi penyebabnya. Mengutip International Diabetes Federation (IDF), diabetes menyebabkan kematian pada 2021 mencapai 6,7 juta. Sementara, jumlah kasus diabetes pada orang dewasa (20-79 tahun) mencapai sekitar 537 juta.

Berikut macam kebiasaan buruk yang menjadi penyebab diabetes:

Minuman manis tinggi kalori dan kadar gula, tetapi nilai gizinya tidak ada. Kebiasaan minum minuman, seperti susu kental manis, soda, sirup, dan teh manis, dapat menjadi penyebab diabetes.

Hobi minum alkohol berlebihan hingga mabuk adalah kebiasaan buruk yang menyebabkan banyak efek samping negatif untuk kesehatan. Salah satunya adalah menyebabkan peradangan kronis pada pankreas yang memproduksi insulin. Jika fungsi pankreas tersebut terganggu, anda berisiko tinggi mengalami diabetes.

Sebanyak 30-40 persen perokok lebih mungkin terkena diabetes dari pada bukan perokok dan perokok berat memiliki risiko yang lebih besar. Tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam Diabetologi & Sindrom Metabolik edisi 2019 menunjukkan bahwa merokok adalah satu-satunya penyebab setidaknya 25 juta kasus diabetes di seluruh dunia.

Hampir selalu makan makanan kemasan atau cepat saji dapat menjadi kebiasaan buruk penyebab diabetes. Tinjauan studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa setiap peningkatan 10 persen jumlah makanan ultra-olahan dalam pola makan peserta penelitian, terkait dengan risiko 15 persen lebih tinggi terkena diabetes. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan cenderung mengkonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan, memiliki pola makan berkualitas rendah, serta lebih cenderung mengalami obesitas dan tidak aktif secara fisik.

Begadang merupakan salah satu kebiasaan buruk yang sangat umum, tetapi mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa ini menjadi awal mula diabetes berkembang dalam tubuh anda. Dalam sebuah penelitian terhadap hampir 337.000 orang, yang diterbitkan pada 2022 di jurnal Diabetes Care, melaporkan keterkaitan antara begadang dengan diabetes.

Peserta yang hobi begadang atau kesulitan tidur memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari pada mereka yang jarang mengalami masalah tidur. Ketika sering begadang atau mengalami gangguan tidur, tubuh dapat melepaskan lebih banyak hormon stres, seperti kortisol, yang mendorong peningkatan kadar gula darah.

Penulis: Liz l Editor: Apr

Exit mobile version