Swedia, Deras.id – Demonstrasi menentang kepemimpinan Presiden Turki, Recep Tayyib Endorgan digelar di Swedia. Aksi tersebut menuai banyak kecaman, lantaran menggelar aksi pembakaran Al-Quran, Minggu (22/1/2023).
“Kami akan terus menentang rencana Swedia bergabung dengan NATO,” ujar Juru Bicara Aliansi Melawan Nato, Thomas Pettersson.
Berbagai aktivis hingga politikus ikut dalam demonstrasi tersebut. Politikus Swedia, Rasmus Paludan yang terkenal anti-islam bahkan lakukan aksi pembakaran Al Quran dalam demo.
Alasan demo tersebut ialah buntut dari permintaan Erdogan agar Swedia tak melindungi lagi aktivis Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang kabur dari Turki ke Swedia. Permintaan itu disampaikan Erdogan sebagai salah satu syarat jika Swedia ingin mendapatkan restu Turki masuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Pembakaran Al-Quran dalam demo tunai banyak kecaman dari Turki dan sejumlah negara seperti Arab Saudi, Yordania, Kuwait, hingga Indonesia.
“Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm,” ujar Kementerian Luar Negeri RI di akun Twitter.
Penulis: Lulu | Editor: Rea