Jakarta, Deras.id –Jakarta adalah ibu kota negara yang juga menjadi pusat perekonomian terbesar di Indonesia. Ratusan ribu orang pindah ke Jakarta setiap harinya untuk mencoba meningkatkan kesejahteraan hidup. Pasalnya, Jakarta menawarkan kesempatan kerja yang begitu besar dengan banyaknya kantor dan industri di sini.
Akan tetapi perlu diakui bahwa para perantau memerlukan proses adaptasi diri yang tak begitu mudah bila pindah ke Jakarta. Keadaan lingkungannya yang begitu crowded, rawan kejahatan dan begitu dinamis, rentan membuat stres orang yang tak biasa tinggal di sana.
Para pendatang sebaiknya mengetahui tips bertahan hidup di Jakarta sebelum pindah supaya bisa betah dalam jangka waktu lama:
1.Disiplin diri
Kemacetan di Jakarta tiap hari kian bertambah parah. Padahal, jam masuk kerja atau kuliah tak berubah jadi lebih siang. Karena itu, jika mau survive hidup di sana, anda perlu punya disiplin diri yang tinggi.
Setidaknya anda harus menyediakan waktu dua atau tiga jam untuk pergi ke suatu tempat. Terlebih lagi, di Jakarta sekarang lagi banyak galian dan perbaikan jalan. Jadi, lebih baik anda bangun pagi setiap hari lalu tidur di jalan atau kantor daripada telat kerja atau kuliah.
2.Ponsel dengan GPS
Kota Jakarta merupakan kota yang luas.. Luasnya mencapai 661.5 km². Jika tidak paham jalan, Anda dengan mudah tersasar. Penduduk asli Jakarta pun belum tentu hafal semua jalan, apalagi para pendatang. Karena itu, sebaiknya para perantau melengkapi dirinya dengan peta Jakarta agar bisa sampai tujuan dengan benar.
Beruntung, sekarang sudah ada peta di ponsel. Penting sekali bagi orang yang tinggal di Jakarta memiliki smartphone yang dilengkapi dengan GPS agar dapat mencari alamat yang dituju dengan mudah.
3. Uang elektronik
Hampir semua hal di Jakarta sekarang bisa dibayar dengan uang elektronik. Bahkan, beberapa hal hanya bisa dapat dibayar dengan uang elektronik, seperti jalan tol. Tentu akan lebih praktis jika anda punya satu uang elektronik yang bisa digunakan untuk beberapa keperluan, yaitu naik KRL, bayar parkir dan bayar tol.
Penulis: Fat I Editor: Apr
