Jakarta, Deras.id – Kejaksaan Argentina telah menjatuhkan dakwaan terhadap tiga orang atas kasus kematian Liam Payne. Para tersangka kini menghadapi ancaman hukuman penjara yang cukup berat atas keterlibatan mereka dalam kasus ini.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa penyebab kematian Payne bukan bunuh diri. Para tersangka diduga kuat telah melakukan kelalaian yang mengakibatkan kematian sang penyanyi serta terlibat dalam tindakan ilegal terkait penyediaan narkoba. Ketiga tersangka tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dalam kasus ini.
Salah seorang di antaranya adalah seorang teman dekat Liam Payne yang menyamar sebagai manajer Payne. Ia diduga lalai dalam memberikan pertolongan saat penyanyi tersebut membutuhkannya, terutama gagal memberi tahu keluarga Payne bahwa ia telah kambuh dari kecanduan narkoba.
Polisi dilaporkan mencoba menghubungi teman Payne yang merupakan pengusaha Argentina tersebut saat Payne terjatuh hingga tewas melalui nomor ponsel yang diberikan oleh manajer hotel, tetapi dia tidak mengangkatnya. Awalnya, pengusaha tersebut hanya menghadiri pengadilan sebagai saksi, sebelum hakim memutuskan bahwa teman Payne diduga telah melanggar tugasnya untuk menjaga Payne. Ia kini terancam menghadapi hukuman 5-15 tahun penjara.
Dua tersangka lainnya adalah karyawan hotel yang diduga menyediakan narkoba kepada Liam Payne sekaligus menjadi pengedar narkoba. Penyanyi berusia 31 tahun itu diduga menghabiskan waktu dengan manajernya sebelum kematiannya pada 16 Oktober lalu. Kedua pekerja hotel tersebut dituduh memasok Payne dengan narkoba yang ditemukan dalam tubuhnya setelah ia jatuh dari lantai tiga Hotel Casa Sur Palermo di Buenos Aires, Argentina.
Laporan toksikologi awal yang dirilis oleh Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional mengonfirmasi bahwa ia memiliki ‘kokain merah muda’, obat rekreasi yang biasanya terdiri dari Mdma, ketamin, dan metamfetamin di dalam tubuhnya.
Investigasi mendalam terhadap kasus kematian Liam Payne telah membawa polisi melakukan penggerebekan di sembilan lokasi yang berbeda, termasuk kamar salah satu dari dua tersangka yang disebut bersama Payne beberapa jam sebelum kematiannya. Barang-barang bukti yang disita dari lokasi-lokasi tersebut, termasuk sembilan ponsel, tiga komputer, dua hard drive, dan sebotol mariyuana.
Di samping itu, para penggemar telah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kesehatan mental para artis melalui petisi online di platform Change.org. Mereka memohon pemerintah untuk mengesahkan undang-undang yang melindungi kesehatan mental para artis.
Sejauh ini, lebih dari 134 ribu orang telah menanadatangani petisi daring yang menyerukan ‘Hukum Liam’ yang mengharuskan pemeriksaan kesehatan mental secara teratur, istirahat yang cukup, dan ,menyediakan profesional kesehatan mental di lokasi syuting, serta dukungan keberlanjutan selama berkarier.