Jakarta, Deras.id – Thrifting adalah kegiatan berburu baju-baju bekas branded. Tapi yang perlu dicatat adalah anda harus pandai memilih agar mendapatkan kualitas pakaian yang bagus dan memuaskan. Bagi para pencinta barang branded namun enggan merogoh kocek dalam-dalam, thrifting adalah jawabannya. Anda bisa mendapatan pakaian dengan merek-merek ternama.
Salah seorang pedagang pakaian bekas, Aris Muhammad, pemilik akun Instagram @heliotropis.id mengungkapkan usaha yang digelutinya cukup populer belakangan ini. Kalangan milenial banyak yang menyukai pakaian dan aksesoris dengan harga yang murah dengan kualitas yang baik.
“Saat ini kalangan milenial banyak yang ingin memiliki baju bermerek dengan harga yang murah”, kata Aris.
Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya toko pakaian bekas atau thrift store di sosial media. Selain pakaian bermerek, para remaja juga gemar memilih pakaian bekas karena model yang unik dan berbeda dari model baju yang dijual di pasaran. Soal harga, barang-barang thrift tentu saja lebih murah. Keinginan anda untuk tampil gaya dengan pakaian brandedpun tidak perlu mengeluarkan biaya mahal.
Aris mengaku, saat memulai usaha tersebut, ia mengeluarkan modal sebesar 1,5 juta. Kini keuntungan yang didapatkan mencapai 8 juta sampai 10 juta per bulan. Dia membandrol kaos yang dijual mulai dari 75 ribu sampai 250 ribu rupiah, sedangkan untuk jaket dibandrol mulai dari 150 ribu sampai satu juta rupiah. Awalnya Aris hanya membuka usaha melalui sosial media Instagram (@heliotropis.id). Hingga saat ini ia terus mengembangkan usahanya dengan membuka toko pakaian bekas atau thrift store di kotanya yaitu Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.
“Saat ini saya lagi mempersiapkan toko saya di Genteng, ya memang cuma ruko sih mas, persiapannya sudah 80% nih, insyaAllah saya akan buka di bulan Januari tahun depan mas”, ucap Aris.
Seperti yang kita tau bahwa trend fashion selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Beragam model busana hadir mulai dari atasan, bawahan hingga aksesoris yang senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Penulis: Mas Ad I Editor: Apr
