Simak! Bahaya Alami Microsleep

Jakarta, Deras.id – Ramai dugaan Dali Wasink, almarhum suami Jennifer Coppen meninggal dunia karena microsleep. Perlu dipahami, microsleep merupakan kondisi mengantuk sehingga tertidur dalam waktu yang singkat sekitar satu detik hingga dua detik disertai sentakan kepala yang keras karena tertidur. Microsleep sendiri bisa terjadi dalam kondisi mata terbuka akan tetapi pandangan kosong disertai gerakan kepala seperti mengangguk dan mengedipkan mata terlalu sering dan tidak dapat mengingat hal yang terjadi beberapa menit.

Perlu diketahui penyebab terjadinya microsleep di antaranya adalah,

Pertama, karena gangguan tidur. Akibat dari gangguan tidur mampu mengurangi konsentrasi sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas badan.

Kedua, kerja shift malam.  Jika terlalu sering maka akan terjadi transisi waktu, dalam proses ini maka kemungkinan bisa mengakibatkan microsleep.

Ketiga, memiliki utang tidur. Tidur kurang dari 6 jam bisa membuat badan akan mudah capek sehingga memerlukan waktu lebih untuk membayar hutang jam tidur tersebut. Lantas karena hal tersebut sangat dimungkinkan terjadi microsleep.

Keempat, pengobatan. Meminum obat bisa mengakibatkan rasa kantuk karena kandungan yang ada di dalam obat tersebut. Apalagi dipicu dengan kondisi badan yang kurang tidur maka efek samping tersebut bisa memperparah rasa kantuk.

Bahaya microsleep, jika dibiarkan sangat membahayakan apalagi jika terjadi ketika berkendara, maka berisiko kecelakaan. Kondisi badan yang normal, mempengaruhi fungsi otak akan stimulus yang terjadi. Namun jika badan terlalu lelah, maka fungsi kepekaan otak tersebut menurun sehingga stimulus akan menurun yang bisa sangat membahayakan.

Salah satu penyebab kecelakaan yang paling banyak yakni akibat dari tertidur saat sedang berkendara. Terjadinya kecelakaan bukan hanya merugikan dari sisi finansial saja, tapi juga menyebabkan kematian banyak orang.

Untuk menghindari kondisi microsleep pertama, mengonsumsi kopi. Supaya kandungan kafein memberikan efek pada badan, perlu memberi jarak waktu sebelum mengemudi kurang lebih selama 30 menit.

Kedua, tetap beraktivitas. Teman mengobrol ketika mengemudi sangat penting, hal tersebut mampu menghindari microsleep sehingga badan tertap terjaga.

Ketiga, tidur cukup, yakni 7-9 jam agar kamu bisa menjalani aktivitas dengan pikiran dan badan yang segar dan nyaman.

Keempat, Istirahat jika mengantuk. Perlu memperhatikan kondisi badan saat berkendaara, jika memang lelah tidak perlu memaksakan apalagi jika berkendara jarak jauh, maka kamu disarankan beristirahat setiap 1-2 jam sekali.

Apr

Exit mobile version