Jakarta, Deras.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menanggapi pernyataan Plt Ketum PPP Mardiono yang menyebut dirinya 99 persen bakal jadi cawapres Ganjar. Sandiaga mengaku siap jika dipinang untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo pada kontestasi demokrasi mendatang.
“Saya kan optimis tapi juga realistis, saya siap dipinang, tapi saya juga siap jika pimpinan memberikan keputusan yang belum sesuai dengan harapan,” kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (1/8/2023).
Sandi mengatakan bahwa dirinya lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara menuju Indonesia emas. Dirinya mengaku bahwa tak hanya mengejar soal pencolanan namun bagaimana bisa mempersatukan indonesia.
“Karena kalau kita hanya mengejar kekuasaan, jabatan, pencalonan, tapi lupa untuk tugas kita untuk mempersatukan Indonesia, mempercepat pembangunan, agenda-agenda ekonomi, agenda-agenda yang sudah lama ditunggu masyarakat,” ujar Sandiaga.
Tidak hanya itu, Sandiaga mengaku bahwa masyarakat sangat mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di indonesia. Namun, menurutnya ia juga banyak mendapati keluhan masyarakat karena kesulitan untuk mendapati lapangan kerja.
“Karena saya keliling Indonesia, masyarakat mengapresiasi pertumbuhan ekonomi kita. Kita sudah semakin baik pascapandemi, bergeraknya ekonomi, namun masih banyak yang menghadapi kesulitan, kesusahan, kegalauan untuk mendapatkan lapangan kerja. Ibu-ibu, anak-anak muda juga mengeluhkan ongkos hidup yang semakin berat. Ini yang jadi tugas kita,” ucap Sandiaga.
Mantan Wagub DKI Jakarta tersebut mengaku sampai saat ini dirinya masih fokus kepada tugasnya sebagai Ketua Bappilu PPP. Iapun hanya bisa berprasangka baik terkait sikap optimis Mardiono mengenai penentuan cawapres.
“Kalau saya fokusnya pada kinerja karena nanti pasti tentunya kinerja yang dipertimbangkan, tapi kita sabar saja karena proses masih 2-3 bulan ke depan dan sepertinya akan diputuskan di saat-saat menjelang pendaftaran. Jadi saya berhusnuzan saja bahwa ini di luar kewenangan saya,” jelasnya
Penulis: Fia l Editor: Ifta