Iran, Deras.id – Ratusan demonstran Iran tewas setelah menggelar aksi untuk seruan anti-pemerintah. Kantor berita aktivis hak asasi manusia (HRANA), yang berkedudukan di luar negeri menyebutkan 394 pengunjuk rasa telah tewas dan 15.800 lainnya ditangkap dalam tindakan keras oleh pasukan keamanan.
“Setidaknya 326 pengunjuk rasa, termasuk 43 anak-anak dan 25 wanita, telah tewas dalam tindakan kekerasan oleh pasukan keamanan, 15.800 pengunjuk rasa lainnya telah ditahan dan kematian 39 personel keamanan,” kata aktivis HAM dikutip Deras.id dari bbc.com, Kamis (17/11/22).
Para aktivis HAM mengutuk tindakan yang menewaskan 21 orang yang dianggap melanggar keamanan. Meskipun pengadilan tidak mengungkapkan identitas mereka, ia mempercayai lima korban tersebut atas nama Mohammad Ghobadlou, Manouchehr Mehman Navaz, Malang Sedarat Madani, Mohammad Boroughani, dan Sahand Nour Mohammad Zadeh termasuk dalam 21 orang tersebut.
Direktur hak asasi manusia Iran, Mahmood Amiry Moghaddam menanggapi atas kejadian ini bahwa pengunjuk rasa disiksa dan dihukum.
“Para pengunjuk rasa tidak memiliki akses ke pengacara dalam tahap internasional, mereka mengalami penyiksaan fisik dan mental untuk memberikan pengakuan palsu, dan dihukum berdasarkan pengakuan tersebut,” ujar Mahmood
Sebelumnya, kelompok HAM Kurdi Hengaw melaporkan bahwa seseorang pengunjuk rasa laki-laki ditembak dan dibunuh oleh pasukan keamanan di Kota Barat Laut Kamyaran, di Provinsi asal Mahsa Amini, Kurdistan.
Penulis: Andre l Editor: Ifta