Jakarta, Deras.id – Artis Raffi Ahmad menyampaikan permintaan maafnya kepada Erick Thohir usai putra sulungnya Rafathar menolak tawaran untuk mendampingi pemain Argentina melawan Timnas Indonesia. Pria asal Bandung ini menjelaskan bahwa anaknya pernah mengalami hal kurang menyenangkan ketika Rans FC kalah melawan Persija sehingga putra sulungnya diteriaki penonton.
“Mudah-mudahan enggak trauma,” ucap Raffi, Selasa (20/6/2023).
Sebelumnya Erick Thohir Ketua Umum PSSI tahun 2023-2027 sempat memberikan tawaran langsung kepada Rafathar. Namun, Rafathar tiba-tiba berubah pikiran.
Hal ini karena Raffi Ahmad memberi tahu bahwa nanti dirinya akan ditonton banyak orang. Ada kekhawatiran dari Rafathar jika namanya digemakan dalam stadion ‘Rafathar nangis’ jika nantinya Timnas Indonesia kalah dalam pertandingan. Padahal sebelumnya Rafathar tampak semangat ketika menerima tawaran tersebut.
“Tiba-tiba dia mikir ‘Pah kalau aku megang (pemain) Argentina nanti Indonesia kalah, Rafathar diterakin,” lanjutnya menirukan perkataan putra sulungnya.
Dalam hal ini bukan hanya Raffi Ahmad yang meminta maaf, namun juga Rafathar. Hal itu disampaikan melalui sebuah video mengungkapkan permintaan maaf karena tidak bisa menerima tawaran tersebut. Dari video tersebut dirinya juga secara langsung mengungkapkan alasan bahwa takut menerima teriakan yang membuatnya tidak nyaman jikalau Timnas Indonesia kalah.
“Terus Rafathar minta maaf,” ucap Raffi sambil menunjukkan video dari putra sulungnya.
Seperti yang diketahui, dalam sebuah pertandingan Rans FC yakni tim Raffi Ahmad sempat kalah melawan Persija sehingga pendukung Persija satu stadion meneriaki nama Rafathar, ‘Rafathar nangis, Rafathar nangis’. Oleh karena itu, Rafathar pun mengungkapkan hanya ingin menjadi penonton saja di pertandingan FIFA Matchday kali ini.
Selain itu, Ketika mendengar Raffi Ahmad bercerita soal pengalaman kurang menyenangkan yang diterima oleh putranya, Denny Cagur pun memberi peringatan bagi para supporter. Ia meminta para pecinta bola untuk lebih hati-hati karena hal yang dilakukan bisa berdampak kurang baik pada psikologi anak.
Penulis: Una l Editor: Ifta