Program TEKAD Sukses Tingkatkan Peran Perempuan dalam Perencanaan Pembangunan di Negeri Olong, Maluku Tengah

Negeri Olong, Maluku Tengah, Deras.id – Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) berhasil meningkatkan partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan desa di Negeri Olong, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.

Kegiatan Annual Planning and Monitoring Negeri Olong, Maluku Utara tahun Anggaran 2024 yang digelar bulan pada bulan Juli 2024 lalu, sukses diikuti 30 orang perempuan dari 41 peserta yang hadir.

Terakhir, kegiatan Musyawarah Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung (P3EK) yang dilaksanakan di balai desa, bahkan diikuti oleh 46 perempuan dari 50 peserta. Peserta perempuan yang hadir berasal dari berbagai latar belakang, seperti anggota PKK, kader posyandu, pelaku usaha, petani, nelayan, perempuan kepala keluarga (janda), hingga penjual ikan lokal (jibu-jibu).

“Karena kami ingin memastikan bahwa setiap kelompok rentan di desa memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam pembangunan. Dengan begini, pembangunan desa tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kesetaraan dan inklusi sosial,” ujar Marlein Manuhutu, Fasilitator TEKAD Maluku Utara. Selasa (15/10/2024)

Marlein menambahkan pendekatan Gender Equality and Social Inclusion (GESI) merupakan prinsip utama dalam Program TEKAD. GESI memastikan perempuan, disabilitas, dan kelompok rentan lain dapat terlibat aktif dalam setiap tahap perencanaan dan pembangunan ekonomi desa. Hal ini bertujuan agar tidak ada pihak yang terpinggirkan dalam proses pembangunan.

Menurutnya dalam banyak kasus, perempuan dan kelompok rentan di Negeri Olong sering kali tersisih dari proses pengambilan keputusan. Dengan melibatkan mereka, desa menunjukkan komitmen terhadap kesetaraan gender dan menghormati hak semua warganya untuk didengar dan berpartisipasi.

Sementara itu menurut warga yang hadir, sebelumnya hanya segelintir orang yang diikutsertakan dalam proses perencanaan desa. Akibatnya, masalah dan kebutuhan sebagian besar warga, khususnya perempuan, tidak pernah terakomodasi dalam kebijakan pembangunan. Kini, dengan hadirnya TEKAD, perempuan di Negeri Olong merasa lebih dihargai dan diakui sebagai aktor penting dalam pembangunan desa.

“Kami sangat berterima kasih kepada Program TEKAD dan pemerintah negeri karena mau melibatkan perempuan dalam pertemuan seperti ini. Dulu, kami jarang sekali diberi kesempatan untuk menyampaikan suara kami,” ujar Maria salah satu peserta kegiatan. Selasa (15/10/2024).

Dalam Musyawarah P3EK tersebut, beragam ide dan usulan disampaikan oleh perempuan dalam kegiatan ini. Salah satu permasalahan yang diangkat adalah terkait produk olahan sagu, seperti serut dan mie sagu, yang terkendala dalam hal pemasaran karena belum memiliki legalitas produk dan kemasan yang representatif. Selain itu, para peserta juga menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang lebih tepat sasaran agar dapat menjawab kebutuhan warga secara efektif.

“Kami berharap Program TEKAD dapat membantu mengawal usulan kami agar masuk dalam Musyawarah P3EK (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung) dan diakomodasi dalam APBDes Tahun Anggaran 2025,” jelas salah satu peserta lainnya.

“Kami merasa dihargai karena bisa berpendapat dan berperan aktif dalam pembangunan desa. Selama ini, keterlibatan perempuan sering diabaikan, tapi sekarang kami bisa ikut menentukan arah pembangunan ekonomi desa,” ujar salah satu peserta.

Melalui keterlibatan perempuan dalam kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan, musyawarah P3EK tidak hanya menghasilkan usulan yang lebih komprehensif, tetapi juga menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam pembangunan desa.

Editor: Ifta

Exit mobile version