Jakarta, Deras.id – Arie Kriting pernah mengalami kekerasan fisik hingga dikeroyok 40 orang. Usut punya usut, orang-orang tersebut ada yang menyimpan dendam dengan dirinya dan kawan-kawannya.
“Saya tuh pernah dikeroyok 40 orang, karena sial aja lewat di kampung yang ternyata ada anak-anak kampung situ yang simpan masalah sama kita,” Ucap Arie Kriting, dari YouTube HAHAHA TV dikutip Deras.id, Kamis (3/3/2023)
Suami Indah Permatasari ini mengalami momen pengeroyokan di masa Sekolah Menengah Atas (SMA). Waktu itu ia tengah bersama tujuh temannya. Beberapa di antaranya berhasil lolos, namun pelawak asli Sulawesi Tenggara ini harus merasakan perihnya pukulan dari 40 orang yang menyerangnya.
“Waktu itu tujuh orang, yang empat lolos, tiga orang didapat (dikeroyok), termasuk saya salah satunya,” ujarnya.
Pria yang sekarang berusia 37 tahun itu tidak melakukan perlawanan. Ia memilih pasrah badannya diinjak dan dipukul. Kendati demikian, beberapa organ pentingnya berhasil dilindungi seperti mata dan kepala.
“Itu dipukul, pasrah aja. Kita tidak melawan, tutup mata dan kepala, mereka injak, pukul segala macam,” sambungnya.
Di momen mencekam itu, yang ada dipikirannya jangan sampai di antara 40 orang tersebut membawa senjata tajam. Dirinya hanya bisa berdoa jangan sampai terjadi penusukan.
“Cuman berdoa satu saja, jangan sampai ditusuk. Karena kalau ditusuk siapa tahu fatal,” imbuhnya.
Lelaki asal Wakatobi itu yakin, 40 orang tersebut mengeroyokya bukan tanpa alasan. Hanya saja para penyerang tersebut melihat dirinya dan kawan-kawannya adalah anak nakal sehingga langsung melakukan tindakan kekerasan.
“Tidak ada asap kalau tidak ada api, mungkin mereka lihat ah ini orang-orang nakal di sekolah, pas kita lewat di kampung mereka digas,” jelas Arie Kriting.
Pria bernama lahir Satriaddin Maharinga Djongki ini mengaku peristiwa itu tak sampai mengakibatkan luka serius. Hanya meninggalkan luka lebam dan bengkak di sekujur tubuhnya.
“Nggak ada cedera, cuman sakit aja badan, bengkak doang,” tandas Arie Kriting.
Penulis: Una l Editor: Ifta