Pekan Depan KIM Putuskan Cagub Jabar, Bima Arya Siap dengan Emil atau Dedi

Jakarta, Deras.id Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku optimis bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) bakal solid di Pilgub Jawa Barat mendatang. PAN menilai KIM akan memutuskan yang terbaik untuk Jawa Barat.

“Saya kira saya optimis bahwa KIM akan solid, akan sepakat pada formula di final nanti dan insya Allah saya siap sebagai kader PAN untuk bergabung di format final dari KIM ke depan. Saya yakin KIM ini akan solid, akan punya formula yang kemudian terbaik untuk Jabar,” ujar Ketua DPP PAN Bima Arya di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Diketahui, Bima Arya telah mendeklarasikan diri maju di Pilgub Jawa Barat mendatang. Ia mengaku sudah melakukan komunikasi secara intens dengan calon gubernur Ridwan Kamil dari Golkar dan Dedi Mulyadi dari Gerindra.

Bima menuturkan bahwa peta politik untuk pilgub Jawa Barat semakin jelas  terlihat dalam satu pekan ke depan. Sebab menurutnya, pekan depan para petinggi KIM akan melakukan konsolidasi memutuskan siapa yang akan diusung di Pilgub Jawa Barat.

“Nanti semua akan menyesuaikan, menurut saya satu minggu ke depan akan sedikit lebih jelas (peta politiknya) seperti apa,” kata Bima.

Bima mengaku siap dipasangkan dengan siapa pun di Pilgub Jawa Barat. Ia menegaskan akan mengikuti keputusan akhir partai.

“Dengan siapapun siap, siap menang, siap juga menjalankan pemerintahan, siap untuk Jabar dengan semua. Saya tidak dalam posisi untuk memilih, saya fatsun akan mengikuti keputusan akhir dari pimpinan partai nanti, seperti apapun pasti akan kita ikuti,” kata Bima.

Sebelumnya, Ridwan Kamil (RK) menanggapi PAN yang mengusulkan Bima Arya dan Desy Ratnasari sebagai calon wakil gubernur. RK mengaku kedua pilihan calon tersebut cocok.

“2 nama itu cocok kalau saya di Jabar ya. Kang Bima sahabat, kontennya sering bareng. Mbak Desy juga orang Sukabumi telah malang melintang,” ucap RK di Jakarta, Rabu (24/7/2024).

Lebih lanjut RK tak mempermasalahkan dengan siapa pun ia berpasangan nantinya. Sebab menurutnya, masalah cocok atau tidak  cocok tidak bisa disebutkan sebelum resmi berpasangan.

“Nggak ada istilah chemistry. Pengalaman saya 2 kali pilkada ya, perjodohan itu mencintai setelah menikahi, ngerti nggak. Jadi nggak pilih-pilih, pokoknya udah deal, kita berpasangan setelah itu,” terang RK.

RK mengaku keputusan pencalonan untuk Pilgub Jawa Barat di Internal KIM belum diputuskan. Menurutnya, Pilgub Jawa Barat saat ini masih dinamis jika dirinya tidak ikut.

Penulis: Diraf l Editor: Muhibudin Kamali

Exit mobile version