Mengenal BTS 4G yang dikorupsi Menkominfo

Jakarta, Deras.id – Korupsi memang tidak memandang apa yang mau dikorupsi, korupsi seakan akan sudah menjadi hal yang wajar di negara ini. Baru-baru ini program pembangunan (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kominfo pada  2020-2022 yang sejatinya untuk membuat akses internet di seluruh pelosok Indonesia semakin cepat dan mudah turut menjadi program yang dikorupsi. Korupsi yang menjerat Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate ditaksir mencapai Rp 8,32 triliun. Jumlah itu mencapai sekitar 80 persen dari total anggaran Rp10 triliun.

Proyek pembangunan menara BTS 4G Bakti Kominfo ini sejatinya untuk memberikan pelayanan digital di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Dalam perencanaannya, Kemenkominfo akan membangun 4.200 menara BTS di berbagai wilayah Indonesia. Namun, para tersangka diduga melakukan perbuatan melawan hukum dengan merekayasa dan mengondisikan proses lelang proyek.

Saat ini Kejaksaan Agung fokus mengungkap proyek pembangunan ribuan tower BTS yang menjadi bancakan para terduga pelaku. Selain itu, penyidik juga konsentrasi untuk pemulihan kerugian negara. Berikut pengertian tentang tower BTS, macam dan cara kerjanya:

Pengertian menara BTS

Dilansir dari laman resmi Baktikominfo, BTS merupakan singkatan dari Base Transceiver Station atau dalam bahasa Indonesia anda menyebutnya dengan stasiun pemancar.

Fungsi utama BTS adalah mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon rumah,telepon seluler dan sejenis gadget lainnya. Tower BTS bentuknya bisa bervariasi, ada yang kaki segi empat, kaki segitiga, bahkan ada yang hanya berupa pipa panjang saja.

BTS adalah salah satu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang berperan penting dalam mewujudkan komunikasi nirkabel antara jaringan operator dengan perangkat komunikasi. Tugas utama BTS adalah mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon rumah,telepon seluler dan sejenis perangkat lainnya. Kemudian sinyal radio tersebut akan diubah menjadi sinyal digital yang selanjutnya dikirim ke terminal lainnya menjadi sebuah pesan atau data.

Banyak orang yang sering salah kaprah dalam mengartikan BTS. Umumnya mereka mengira tower BTS sebagai BTS yang dimaksud. Faktanya, tower BTS merupakan salah satu komponen dari perangkat BTS. Sedangkan tower, adalah infrastruktur atau menara yang terbuat dari besi atau pipa.

Jenis-jenis Menara BTS

Dalam pembuatan tower BTS bentuknya bisa bervariasi, ada yang kaki segi empat, kaki segitiga, bahkan ada yang hanya berupa pipa panjang saja.

Umumnya tower BTS memiliki panjang antara 40 hingga 75 meter. Tiap daerah memiliki panjang tower BTS yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi geografis serta luas jangkauan jaringan yang ditargetkan.

Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai ketiga macam tower tersebut.

Tower 4 kaki/ Rectangular Tower

Sesuai dengan namanya, tower ini berbentuk segi empat dan memiliki empat kaki. Karena konstruksinya yang kokoh tower ini diharapkan memiliki kekuatan yang optimal untuk menghindari kemungkinan roboh.

Tingginya kurang lebih 42 meter serta mampu mencakup banyak antena dan radio. Tipe tower ini biasanya digunakan oleh perusahaan telekomunikasi terkemuka seperti Telkom, Indosat, XL, dan sebagainya dengan harganya yang cukup fantastis yakni mencapai  Rp650 juta sampai Rp1 miliar

Tower 3 kaki/ Triangle Tower

Menara segitiga ini terdiri dari tiga pondasi tower. Tiap pondasi disusun dalam beberapa potongan yang berkisar 4-5 meter. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misal roboh sebaiknya tower ini memakai besi yang berdiameter diatas 2 sentimeter.

Rata-rata tower jenis tingginya berkisar antara 40 meter dan maksimal 60 meter. Makin pendek tower tingkat keamanannya lebih tinggi. Kelebihan dari menara ini adalah komponennya lebih ringan sehingga menghemat biaya produksi dan pengangkutan.

Tower 1 kaki/ pole

Sebenarnya tower jenis ini tidak direkomendasikan karena banyak kekurangannya. Dalam penerimaan sinyal tergolong tidak stabil, mudah goyang, dan mengganggu sistem koneksi data yang berakibat pencarian di komputer terjadi secara terus menerus. Tower ini terdiri dari 2 macam, yang pertama dibuat dengan pipa/plat baja tanpa spanner dengan diameter 40 cm hingga 50 cm dan rata-rata tingginya 42 meter. Kedua, tower yang dibuat dengan spanner yang menurut ahli pembuatannya tidak melebihi 20 meter.

Penulis: Fat I Editor: Apr

Exit mobile version