Jakarta, Deras.id – Hari hari ini Aldi Taher menjadi sorotan publik lantaran aksi dan perkataannya dinilai selalu berlebihan hingga menuai berbagai kontroversi. Semua hal yang dilakukan oleh Aldi Taher dianggap publik hanya untuk sekedar mendongkrak popularitas semata. Apalagi Aldi Taher kini jarang muncul di layar kaca. Tidak heran, jika masyarakat menganggap Aldi Taher sedang gencar mencari perhatian publik.
Aldi Taher selama ini dikenal sebagai salah satu artis yang kerap muncul dengan kontroversi dan tingkah nyelenehnya. Ia memiliki nama lengkap Rahmat Aldiansyah. Ia lahir di Jayapura, Irian Jaya, pada tanggal 25 Oktober 1983.
Aldi Taher adalah seorang aktor dan musisi berkebangsaan Indonesia. Dirinya adalah lulusan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi. Mantan suami Dewi Perssik ini merupakan putra ketiga di antara enam bersaudara dari pasangan yang berdarah Minangkabau, yaitu Ramlis SR Taher B.Sc. dan Ir. Rosita Bagindo Oedin. Diketahui, Aldi Taher merupakan cucu dari Moeslim Taher, pendiri Universitas Jayabaya.
Aldi Taher memulai karier di dunia hiburan dengan mengikuti ajang pencarian model pada majalah Aneka Yess! Pada tahun 2001 lalu. Kemudian Aldi mulai dikenal luas setelah menjadi model video klip Ada Band dengan judul Manusia Bodoh.
Aldi Taher Memang sering menjadi bahan sorotan publik karena dirinya kerap muncul di berbagai unggahan para artis dengan gayanya bak seorang penceramah. Setidaknya, Aldi Taher pernah memberi nasihat keagamaan kepada Ariel NOAH, Luna Maya, Arie Untung, dan pasangan Raffi Ahmad-Nagita Slavina.
Tidak hanya menceramahi para artis, Aldi Taher juga sering menyindir para artis seperti saat dirinya menyindir deretan artis pria dan wanita yang belum menikah.
Meski dikenal sebagai sosok yang nyeleneh, Aldi Taher ternyata berasal dari keluarga terpandang. Kakeknya, Moeslim Taher, merupakan salah satu tokoh pendidikan di Indonesia.
Moeslim Taher dikenal sebagai sosok yang mendirikan Universitas Jayabaya, Jakarta.
Bergelar Profesor Doktor, Moeslim Taher kemudian didapuk sebagai Rektor Universitas Jayabaya ke-2, menggantikan Prof Mr. S. A. Hakim.
Moeslim Taher kemudian ditunjuk Presiden Soeharto, menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia, dari tahun 1983 sampai 1988.
Penulis: Fat I Editor: Apr