Mendag Zulhas Ajak AEM Kolaborasi Jadikan ASEAN sebagai Pusat Ekonomi Global

Jakarta, Deras.id Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengajak para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) untuk saling berkolaborasi. Tujuannya adalah untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global.

“Pertemuan di Magelang menunjukkan komitmen kita bersama untuk mewujudkan visi membangun ASEAN yang tangguh, adaptif, inklusif, berperan sentral, serta memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan dan di dunia”, ucap menteri yang akrab disapa Zulhas itu dalam acara Gala Dinner di kawasan Candi Borobudur Selasa, (21/3/2023).

Di sela-sela acara tersebut, Zulkifli menyampaikan terima kasih atas kehadiran para Menteri Ekonomi ASEAN di Magelang. Zulkifli mengatakan hal ini mencerminkan dukungan kepada Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 yang bertema “ASEAN Matters: Epicentrum Of Growth”. Ia juga mengajak para Menteri Ekonomi ASEAN menikmati kemegahan Candi Borobudur.

“Candi Borobudur merupakan kuil Buddha terbesar di dunia dan tercatat sebagai warisan dunia oleh UNESCO, merupakan simbol toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Relief Candi Borobudur menunjukkan keharmonisan hidup umat beragama yang mengedepankan sikap saling menghormati,” tambah Zulhas.

Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan alasannya menggelar acara tersebut di Magelang. Ia mengatakan bahwa terdapat candi Buddha terbesar di dunia dan perbukitan Menoreh yang indah di Magelang.

“Magelang memiliki udara yang sejuk dan menyenangkan yang dikelilingi beberapa gunung, cagar budaya, dan hutan jati yang rimbun.” Lanjutnya.

Acara tersebut juga diisi dengan menyantap makan malam bersama. Dalam kesempatan itu, para menteri yang hadir menggunakan baju batik khas Indonesia dari jenama Garuda Kencana.

Kemeja batik tersebut memiliki beberapa unsur motif. Pertama, motif garuda dari kepercayaan Hindu sebagai tunggangan Dewa Wisnu yang melambangkan kekuasaan dan keperkasaan sebagai cerminan para menteri sebagai pemimpin ekonomi di negara masing-masing.

Motif kedua yaitu sulur-sulur yang menyatu, dimana melambangkan suatu sinergi dan keharmonisan setiap negara dalam mencapai tujuan yang sama secara bersama. Motif ketiga, parang untuk melambangkan semangat yang terus bergelora. Motif terakhir adalah logo ASEAN.

Dalam acara makan malam tersebut para menteri menikmati kuliner-kuliner khas nusantara yang tersaji. Di antaranya adalah salad iwak wader, sop senerek ayam, ampar-ampar pisang, gudeg, kupat tahu magelang, sate sapi ponorogo, mangut beong, nasi goreng dan nasi kecombrang, serta aneka jajanan pasar seperti pisang onte-onte, serabi kocok, onde-onde, keladi ubi ungu karamel, dan getuk.

Tak hanya itu, para menteri juga disambut dengan tari-tarian dan musik tradisional. Tampilan tari tersebut di antaranya Tari Wirotoyo, dilanjutkan dengan Tari Bondan Kendhi, Tari Merak Driyo, dan Tari Bambangan Cakil.

Zulhas menyatakan harapan melalui acara tersebut dapat menginspirasi negara-negara anggota ASEAN untuk menjaga keberagaman dan kebersamaan di Asia Tenggara, bahkan di tingkat dunia.

Sebagai informasi, dalam acara tersebut hadir Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn dan Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuagadan. Sebelumnya, pada 20–21 Maret 2023 telah digelar pertemuan pendahuluan (preparatory) yang diikuti para Pejabat Ekonomi Senior (Senior Economic Officials Meeting/SEOM) negara-negara ASEAN.

Penulis: Rea l Editor: Ifta

Exit mobile version