Marc Agnifilo Ungkap Alasan di Balik Ribuan Botol Minyak Bayi di Rumah Diddy

Jakarta, Deras.id – Penggerebekan di kediaman Sean “Diddy” Combs yang mengungkap ribuan botol minyak bayi menjadi sorotan publik. Namun, pengacara Diddy, Marc Agnifilo, memberikan penjelasan mengenai temuan mengejutkan tersebut.

Dalam sebuah dokumenter baru TMZ Studios ‘The Downfall of Diddy: The Indictment’, Agnifilo mengungkapkan bahwa keberadaan ribuan botol minyak bayi di rumah kliennya tidak terkait dengan tuduhan perdagangan seks yang sedang dihadapi Diddy.

“Saya tidak tahu dari mana angka 1000 berasal. Saya tidak bisa membayangkan itu (botol minyak bayi dan pelumas) ada ribuan, dan saya tidak begitu yakin apa hubungannya minyak bayi dengan apa pun,” ujar pengacara Diddy.

Ketika dijelaskan bahwa minyak bayi tersebut dapat digunakan sebagai pelumas untuk pesta seks, pengacara rapper tersebut membantahnya dengan mengatakan bahwa kliennya membeli itu untuk persediaan di rumahnya.

“Saya tidak tahu untuk apa Anda membutuhkan seribu, jika satu botol minyak bayi saja sudah cukup. Dia punya rumah besar sehingga dia membelinya dalam jumlah besar. Saya rasa Costco ada di setiap tempat tinggalnya. Maksud saya, pernahkah Anda duduk di tempat parkir Costco dan melihat barang apa saja yang dibawa orang saat keluar dari sana? Saya kira jumlahnya tidak mencapai seribu, anggap saja jumlahnya banyak,” ujar pengacara Diddy.

Pernyataan pengacara Diddy pun memicu perbincangan hangat netizen di media sosial. Banyak dari mereka yang menganggap bahwa pernyataannya sangat konyol untuk seorang pengacara. Sebagian publik juga masih skeptis dan menganggap penjelasan tersebut sebagai upaya untuk membela diri.

“Pengacaranya sendiri tidak percaya akan hal itu, LOL,” ucap seorang netizen.

“Dia tidak mungkin benar-benar mewakili Diddy. Diddy kalah dalam kasus ini hanya dengan wawancara ini,” sahut netizen lainnya.

Di samping itu, Agnifilo tetap meragukan keterangan Jaksa Agung Amerika Serikat mengenai koleksi minyak bayi dan pelumas Diddy. Dia menyatakan bahwa kliennya tidak melakukan pelanggaran seksual seperti yang dituduhkan, melainkan karena saling suka.

“Anda tahu bahwa orang dewasa yang suka sama suka ini melakukan apa pun yang mereka sukai. Kita tidak bisa bersikap terlalu ketat di negara ini dengan berpikir bahwa seks adalah hal yang buruk, karena jika demikian tidak akan ada lagi generasi baru,” ucapnya.

Sementara itu, Diddy ditangkap pada 16 September lalu di sebuah hotel di New York City oleh aparat Kejaksaan Amerika Serikat, Homeland Security Investigations. Rapper itu didakwa dengan tiga tuduhan, yakni perdagangan seks, kekerasan dan pemerasan. Dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut dan ditahan tanpa jaminan di Pusat Penahanan Brooklyn.

Exit mobile version