Jakarta, Deras.id – Presenter Lula Kamal yang juga berprofesi sebagai dokter menjelaskan bahwa diabetes dan hipertensi pada anak meningkat tajam. Kementerian Kesehatan menekankan untuk membatasi konsumsi minuman yang mengandung gula tinggi. Ironinya banyak produk anak-anak yang mengandung gula tinggi beredar di pasaran.
“Iya kegulaan betul, dari beberapa tahun yang lalu Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah menyatakan perang melawan gula, karena susu formula aja musti dicek gulanya berapa banyak, ada loh susu mahal tapi gulanya 40 persen, kita minum gula dong berarti, ya tapi kan kita enggak mungkin nunjuk merek ini merek itu,” tutur Lula Kamal di kutip dari tayangan FYP Trans7, Selasa (6/8/2024).
Oleh karena itu, sebagai orang tua perlu ketelitian untuk melakukan pengecekan komposisi produk makanan. Walaupun produk makanan tersebut dikenal sehat, namun nyatanya komposisinya tinggi akan kadar gula.
“Jadi sekarang orang tuanya yang musti lebih pintar membaca komposisi, misal produk madu, namanya madu tapi kandungan madunya cuma 10 persen, sisanya gula, kan orang mikirnya madu itu obat, akhirnya dikasihkan,” kata Lula Kamal.
Perlu adanya kesadaran kesehatan bagi orang tua terutama ibu-ibu untuk memberikan asupan makanan bagi anak-anaknya. Jangan sampai makanannya sehat namun karena adanya penambahan gula akhirnya merusak tubuh.
“Ada yang minum jus karena enggak manis dikasih gula, akhirnya itu yang kena hipertensi, diabetes,” ucap Lula Kamal.
Perempuan 54 tahun tersebut menjelaskan mengenai pola hidup sehat, tidak perlu muluk-muluk cukup hidup sederhana. Sekarang bagi siapapun terutama orang tua untuk rutin menerapkan hidup sehat untuk keluarga dan anak-anak mereka.
“Jadi kalau pola hidup sehat sebenarnya di mana-mana sama, pola makannya, pola minumnya, pola tidurnya, itu aja sebenarnya,” ucap Lula Kamal.
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan tahun 2023 lonjakan diabetes pada anak mencapai hingga 70 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2010. IDAI mencatat ada 1.645 anak dengan diabetes melitus yang tersebar di 13 kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Palembang, Padang, Medan, Makassar dan Manado. Jika permasalahan ini tidak diperhatikan dengan serius maka generasi muda bangsa mendatang akan mengalami kesakitan tinggi.
Apr