Jakarta, Deras.id – Overthinking dapat mengubah cara kita bekerja, besosialisasi hingga mempengaruhi kegiatan kita sehari-ahri. Jika terus dibiarkan dan tidak dikelola dengan baik, kecemasan berlebihan itu dapat memengaruhi kehidupan pribadi kita, sosial hingga profesional secara signifikan. Bahkan dampak terparahnya bisa mengganggu stabilitas emosional hingga kesehatan mental. Untuk itu, masalah overthinking perlu diatasi dan dihentikan agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan masalah baru.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami overthinking, beberapa hal ini adalah dimulai dengan menyesali masa lalu, memutar ulang scenario yang sama berlaki-kali hingga memikirkan apa yang belum tentu kejadian dalam hidup kita. Overthinking merupakan bentuk lain dari rasa khawatir yang membuat kita terobsesi untuk mengetahui yang akan terjadi di masa depan.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat menghentikan masalah kecemasan yang berlebihan:
- Berlatihan bersyukur secara khusus
Dalam psikologi, kita tahu bahwa mengucapkan rasa syukur dapat membantu meningkatkan kebahagiaan kita. Kebiasaan ini juga bisa membantu kita memutus kecemasan berlebihan dan membantu kita agar lebih terhubung dengan kita. Tetapi masalahnya, banyak orang yang mengucapkan rasa syukur seperti sebuah hafalan belaka dan tanpa disadari dengan rasa syukur yang sebenarnya.
Hal itu justru bisa membuat manfaat dari mengucapkan rasa syukur jadi terasa hambar. Untuk itu, disarankan agar kita membentuk pola ucapan syukur yang lebih spesifik. Misalnya kita mengucapkan rasa terima kasih bahwa sudah bangun pagi hari ini tanpa sakit punggung dan bisa olahraga dengan tenang. “Kata-kata syukur yang khusus bisa membantu kita tetap fokus pada saat ini daripada hanya bersyukur dengan abstraksi umum.” Atau bisa menulis dengan “Esok hari mungkin kita masih bisa menerapkan bersyukur tentang kesehatan, tetapi lusa mungkin kita harus bersyukur bahwa kita memiliki energi yang cukup untuk menjalani hari.”
- Menuliskan hal-hal yang memicu overthinking
Menuliskan perasaan cemas yang dialami di sebuah jurnal dapat membantu mengurangi kecemasan kita akan suatu hal yang belum tentu terjadi. Misalnya kita tiba-tiba mendapatkan email tentang pekerjaan kita yang salah, dan itu membuat kita ketakutan, panik serta terlalu fokus bertanya-tanya apa yang membuat kita kena teguran. Kita pun jadi overthinking dan menjadi terlalu fokus pada kesalahan apa yang sedang kita perbuat, sehingga mengganggu pekerjaan lain yang perlu dituntaskan. Hal ini bisa diatasi dengan menuliskan perasaan yang kita rasa beserta kemungkinan-kemungkinan yang muncul di pikiran kita dalam sebuah buku catatan. Tunggu sampai 24 jam dan sembari menunggu.
- Bingkai ulang pemikiran positif
Hal yang sering membuat pikiran kacau itu adalah terus berpikiran positif tetapi tidak pandai dalam merespons betapa sulitnya menghadapi suatu situasi. Pembingkaian ulang pemikiran positif ini, memungkinkan kita melihat aspek negatif yang membuat kita mengevaluasi kemungkinan negatif dari suatu hal. Misalnya kita terus mengeluh ketika menjadi bos dengan semua tenggat waktu, tanggung jawab yang berat, tidak ada waktu untuk keluarga dan lain sebagainya.
Tetapi ketika kita bingkai ulang pemikiran positif, kita perlu mengganti pemikiran untuk melihat hal-hal menantang yang perlu dijalani. Kemudian berpikirlah untuk mengetahui dampak apa yang akan diberikan ketika melakukan suatu pekerjaan. Pola pikir ini dapat memberikan kita kekuatan untuk mengubah situasi kita dan bisa dimulai dari hal kecil dengan memeriksa tugas-tugas penting yang harus diselesaikan lebih dulu. Kemudian tunda dan delegasikan sisanya sampai kecemasan berkurang. Kuncinya adalah mengambil langkah mundur untuk menangani satu hal yang bikin kecemasan berlebihan.
Penulis: Liz l Editor: Apr