Kisruh PBB: Tim Penyelamat Tuding Yusril Biang Kerok

Jakarta, Deras.id – Tim Penyelamat Bulan Bintang menuding mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra sebagai biang kerok kekisruhan di internal PBB. Yusril dinilai  telah melakukan rekayasa dan manipulasi soal pengajuan SK kepengurusan PBB yang baru.

“Causa Proxima atau penyebab utama dari masalah ini adalah Yusril Ihza Mahendra sebetulnya, jadi Pak Yusril adalah penyebab utama dari kekisruhan di Partai Bulan Bintang ini,” ujar Kuasa Hukum Tim Penyelamat Bulan Bintang Luthfi Yazid di Kantor Kemenkumham Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Luthfi mengatakan Yusril telah menyalahi aturan dengan mengajukan permohonan ke Kemenkumham soal kepengurusan DPP PBB yang baru. Menurutnya, dalam permohonan tersebut juga tidak melibatkan Afriansyah Noor sebagai Sekjen PBB.

“Karena yang diajukan oleh Pak Yusril permohonan itu adalah permohonan yang penuh dengan rekayasa, Pak Yusril penuh rekayasa penuh manipulasi. Bahkan Pak Afriansyah itu juga tidak dilibatkan sebagai Sekjen, ini kan sangat manipulatif sebetulnya, nah kita menyayangkan hal-hal seperti itu,” kata Luthfi.

Luthfi sangat menyayangkan sikap Yusril yang seharusnya lebih bijak sebagai Ketum PBB. Terlebih menurutnya, Yusril sudah menjabat Ketum sejak berdirinya PBB era reformasi.

“Bagaimanapun Pak Yusril ini menjadi ketua umum PBB sejak 25 tahun lalu lebih sejak 98, tapi suaranya PBB bukan membesar malah nyungsep malah jadi partai gurem. Nah ini kita sangat sayangkan, karena amanah umat tak dijalankan sebaiknya,” terang Luthfi.

“Termasuk ketika terpilihnya ketua Pak Fahri itu Pak Yusril masih memimpin rapat, padahal dia sudah katanya mengundurkan diri. Nah itu kan ngga fair, ini kan sebuah tindakan yang kita sebut sebagai tindakan amoral dan tidak adil,” imbuhnya.

Sementara, Eks Waketum  PBB Fuad Zakaria juga menyayangkan sikap Yusril Ihza Mahendra. Fuad menilai seharusnya kekisruhan tersebut dapat terhindarkan jika ada keterbukaan dalam musyawarah MDP PBB.

“Ya kita sebagai kader menyayangkan itu. Partai ini dengan agenda yang tidak terbuka, kalau dia terbuka berbicara apapun kita bisa musyawarah. Lalu mungkin dia terlalu tergesa-gesa. Sebenarnya kalau dia ikutkan saja MDP, berjalan dengan normal udah ngga ada masalah. Bahwa kami kalau nggak ada yang cocok, tinggal rapat, selesai,” terang Fuad.

Sebelumnya, Yusril membantah jika dirinya terlibat dalam pergantian kepengurusan PBB. Menurutnya, pengajuan surat usulan kepengurusan PBB yang baru sudah sesuai dengan aturan Kemenkumham.

Penulis: Diraf l Editor: Muhibudin Kamali

Exit mobile version