Kenapa Harus Mencari Hilal Untuk Menentukan Awal dan Akhir Puasa Ramadhan?

Jakarta, Deras.id- Saat menjelang masuk awal bulan Ramadan dan hari akhir puasa hal yang pasti ditunggu-tunggu oleh umat islam pada umumnya dan warga Nahdlatul Ulama di Indonesia khususnya adalah ketetapan hilal dari lembaga keagamaan yang bersangkutan, baik itu PBNU, Kemanag maupun fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI).

Kenapa harus harus menunggu semua fatwa dari lembaga keagamaan tersebut? Jawabannya dalam prespektf hukum islam mencari hilal bagi kaum muslimin dihukumi Fardlu kifayah (Kwajiban yang akan gugur jika sudah dilakukan oleh sebagaian orang). Waktu untuk melihat hilal biasanya dilakukan saat terbenamnya matahari pada tanggal dua puluh sembilan Sya’ban dan tanggal dua puluh sembilan Ramadan sampai mereka mengetahui kapan waktu mereka mulai berpuasa dan kapan waktu mereka menghentikannya.

Tidak ada ulama yang berbeda pendapat mengenai hal ini, kecuali madzhab Hambali yang berpendapat bahwa hukum mencari hilal tidak sampai diwajibkan, namun hanya dianjurkan saja. Tentu saja pendapat yang lebih benar adalah pendapat jumhur ulama, karena pendapat mereka lebih masuk akal, sebab puasa Ramadhan adalah salah satu rukun agama, dan memulainya tergantung dengan terlihat atau tidaknya hilal, maka bagaimana mungkin hukum pencarian hilal menjadi dianjurkan saja.

Sedangkan hilal yang terlihat sebelum terbenamnya matahari, madzhab Hanafi dan Maliki sepakat bahwa jika hilal terlihat sebelum tergelincirnya matahari (sebelum jam 12 siang) atau setelahnya (sebelum jam 6 sore) pada bulan Sya’bary maka berpuasa hanya diwajibkan pada hari setelahnya, tidak perlu langsung berpuasa pada hari itu juga. Sedangkan jika hilal terlihat pada waktu-waktu tersebut di bulan Ramadhan, maka penghentian puasa hanya dilakukan pada hari setelahnya, tidak perlu langsung menghentikan puasa pada hari itu juga.

Adapun untuk pendapat madzhab “Asy-Syafi’i” dan “Hambali“ apabila hilal terlihat pada siang hari, maka hilal tersebut tidak berarti apa pury karena hilal yang dijadikan sandaran untuk memulai atau mengakhiri puasa hanya hilal yang terlihat setelah matahari terbenam.

Penulis:  M.FSA I Editor: Apr

Exit mobile version