Jakarta, Deras.id – Saat hari lebaran tiba, seluruh umat islam di dunia merayakan momen kemenangannya dari hawa nafsu setelah satu bulan lamanya melakukan ibadah puasa. Sebuah kegembiraan yang diekspresikan oleh umat islam dengan caranya masing-masing, terlebih muslim di Indonesia yang kaya akan tradisi dan budaya.
Pada dasarnya ragam tradisi tersbeut melekat dengan kontur kebudayaannya di masing-masing daerah, serta hasil perkawinan antara nilai keislaman dengan budaya local. Lalu apa tradisi unik yang biasa dilakukan waga Indoenesia saat Idul Fitri Tiba? Berikut beberapa di antaranya.
- Tari Topeng Muaro, Tradisi yang sangat unik dilakukan masyarakat asal Provinsi Jambi yang dilakukan setiap kali lebaran tiba. Tari Topneg Muaro merupakan cara warga menghibur warga yang lain dengan cara menggunakan topeng yang sudah diwarnai dengan cat serta diletakkan pula ijuk yang menyerupai rambut. Setelah menggunakan topeng Muaro sambil melakukan gerakan tari khas adat Jambi sembari mngelilingi kampung atau RT. Selain itu hal penting yang harus diketahui, tarian topeng ini sudah dilakukan oleh leluhur meraka selama ratusan tahun, yang pada saat itu mereka gunakan untuk berjuang melawan melawan penjajah, sebuah warisan yang penuh akan makna dan symbol.
- Festival Meriam Karbit, sebuah tradisi yang ada di Kalimantan dilestarikan oleh warga Pontianak, Kalimantan Barat lebih tepatnya masyarakat di tepian sungai Kapuas. Tradisi ini digelar selama 6 hari, masing masing 3 hari dilakukan sebelum lebaran dan 3 hari setelahanya. Festival ini berupa perlombaan bunyi sebuah Meriam yang diracik oleh karya tangan peserta berdasarkan kekompakan gemanya. Hal yang mengejukan adalah biaya pembuatan Meriam ini yang ditaksir dapat mengeluarkan jumlah uang sebesar Rp 15-30 Juta. Selain itu, konon alat yang dapat mengeluarkan suara keras dan bising diyakini bisa mengusir kuntilanak.
- Perang Topat, Tradisi ini juga dikenal dengan sebutan lain perang ketupat. Kebiasaan unik yang dilakukan oleh masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) setiap kali lebaran. Tradisi ini memiliki ciri khas dengan saling melemparkan ketupat kepada satu sama lain. Ketupat disimbolkan sebagai alat kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang tinggal di Lombok. Perang Topat dilakukan setelah berdoa dan berziarah di Makam Loang Balog Kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di Kawasan Pantai Bintaro.
Penulis: M.FSA I Editor : Apr