Jakarta, Deras.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan subsidi harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dan kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO) dari pemerintah. Subsidi merupakan kewajiban pemerintah khususnya untuk transportasi publik massal.
“Oleh sebab itu, perlu PSO, ada subsidi baik yang namanya kereta bandara, baik yang namanya TransJakarta, baik yang namanya KRL, baik yang namanya kereta api, baik yang namanya LRT, baik yang namanya MRT, baik yang namanya kereta cepat semuanya mesti ada subsidinya karena itu bisa menarik orang dari mobil pribadi masuk ke moda transportasi massal,” jelas Presiden, Joko Widodo dikutip Deras.id, Rabu (16/8/2023).
Harga tiket KCJB ditawarkan sebesar Rp250.000 untuk operasi awal. Harga tersebut ada dikisaran yang sama dengan kereta Argo Parahyangan.
“Saat ini Argo Parahyangan telah ditarif pada hari biasa Rp200.000 dan ketika akhir pekan atau high season di Rp250.000, artinya tarif kereta api cepat hampir sama dengan tarif kereta api eksisting,” tutur Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi.
Harga tiket tersebut saat ini sedang diajukan ke Kementerian Perhubungan untuk ditetapkan. Subsidi tiket KCJB rencananya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sebelumnya, saat perencanaan sampai awal pembangunan, pemerintah berjanji tidak memakai uang rakyat untuk membiayai proyek kerja sama dengan China sebab sejak awal KCJB dibangun dengan skema Business to Business (B to B).
Peresmian KCJB awalnya dijadwalkan pada 18 Agustus 2023 sebagai hadiah Hari Ulang Tahun ke-78 RI, akan tetapi harus diundur menjadi September 2023. Sedangkan untuk pengoperasiannya dijadwalkan pada Oktober 2023.
“Nah kereta cepat ini Pak Jokowi akan mencoba ya itu tanggal 1 September. 1 September harapannya awal Oktober ini kita bisa mulai COD (commercial operation date),” ujar Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo.
Penulis: Risca l Editor: Rifai