Hal Mengenai Percintaan yang Hanya Dirasakan oleh Anak Broken Home

Jakarta, Deras.id – Setiap orang memang memiliki kisah hidupnya tersendiri, mulai dari yang manis hingga yang pahit. Termasuk bagi mereka yang terlahir dari keluarga broken home sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi cara mereka dalam memandang sesuatu.

Mereka yang terlahir dari keluarga broken home terkadang memiliki pandangan yang berbeda terhadap urusan percintaan. Bukan tidak mungkin jika beberapa hal seputar percintaan berikut ini hanya akan dipahami oleh mereka yang berasal dari keluarga broken home meskipun tidak semuanya.

  1. Mudah insecure di awal hubungan

Hal pertama adalah rasa insecure yang mungkin akan dialami pada saat menjalin hubungan. Terkadang banyak anak broken home yang masih bergelut dengan perasaan sedih dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.

Belum lagi dengan latar belakang keluarga yang membuat mereka jadi mudah merasa insecure dan ragu. Hal inilah yang seharusnya dapat dipahami oleh pasangan sehingga bisa terus mendukung mereka untuk kembali percaya diri dengan dirinya.

  1. Overthinking terhadap beragam hal

Kesedihan dan kekecewaan yang kerap dialami oleh anak broken home biasanya akan sedikit banyak berpengaruh pada kondisi mental. Biasanya cara berpikir mereka juga akan cenderung jauh, namun dibumbui dengan kekhawatiran yang tidak ada ujungnya.

Hal inilah yang kemudian akan berujung pada rasa overthinking pada saat menjalin hubungan baru. Mereka akan cenderung mudah mengkhawatirkan banyak hal yang justru sebetulnya belum tentu kejadian. Overthinking inilah yang sangat mengganggu pada saat menjalani hubungan baru.

  1. Cenderung tertutup dengan dirinya

Pada saat mencoba membuka diri dengan pasangan, biasanya mereka yang berasal dari keluarga broken home akan cenderung tertutup. Mereka mungkin akan banyak bertanya mengenai pasangannya, namun mencoba menghindari pertanyaan tentang dirinya.

Biasanya mereka membutuhkan waktu hingga akhirnya siap untuk membuka diri pada pasangan. Alasannya, tentu saja karena membuka kembali memori yang kurang baik tentu membutuhkan kesiapan mental di dalamnya.

  1. Tidak mudah mempercayai seseorang

Kisah pahit yang mungkin dialami di masa lalu tidak akan mudah diluapakan begitu saja. Bukan tidak mungkin jika kisah tersebut akan terus tertanam dalam memori sehingga menyisakan rasa takut tersendiri.

Hal inilah yang kemudian membuat anak broken home akan cenderung sulit mempercayai orang baru. Rasa takut dikecewakan akan terus tertanam dalam diri mereka, sehingga membuat mereka jadi sulit untuk mengekspresikan diri dengan baik.

  1. Sekali jatuh cinta, maka akan tulus dalam mencintai

Mungkin memang mereka yang terlahir dari keluarga broken home biasanya memiliki kekhawatiran tersendiri terhadap percintaannya. Hal ini juga semestinya membuat pasangan dapat saling memahami dan menerima dengan sepenuh hati.

Meski mungkin sering dilanda kekhawatiran, namun biasanya mereka yang berasal dari keluarga broken home akan sangat menghargai suatu rasa cinta. Jika ia sudah jatuh cinta terhadap pasangannya, maka perasaannya akan sangat dalam dan tulus.

Ada sudut pandang yang berbeda dari cara berpikir pasangan yang berasal dari keluarga broken home. Meski demikian, saling menerima, menenangkan dan meyakinkan satu sama lain akan sangat membantu dalam melancarkan jalannya hubungan.

Penulis: Mas Ad l Editor: Apr

Exit mobile version