Jakarta, Deras.id – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) meminta Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) agar merumuskan solusi menghadapi tantangan masa depan melalui pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di kawasan perdesaan. Sebagai institusi pendidikan dengan banyak program studi, Pertides diyakini mampu berkontribusi besar terkait dua hal tersebut.
“Dua hal yang diharapkan bisa didiskusikan untuk jangka pendek 2023-2024, juga jangka menengah 2025-2045, karena positioning perguruan tinggi juga sudah alami percepatan yang luar biasa. Dua hal itu yaitu pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia,” ujar Gus Halim dalam Forum Pertides di kawasan Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Lebih lanjut Doctor Honoris Causa dari UNY ini menyebut pentingnya peran Pertides sebagai salah satu mitra Kemendes dalam pembangunan desa. Ia menyebut harus dilakukan rekonstruksi untuk menentukan status desa sesuai dengan kondisi saat ini.
“Kedepan, harus direkonstruksikan penentuan status desa karena tantangannya berbeda,” tegasnya.
Seperti diketahui perkembangan desa signifikan dengan segala kebijakan dan regulasi terbaru dan kucuran dana termasuk dana desa. sebanyak 74.961 desa telah berhasil meningkatkan pembangunannya dan menyumbang pembangunan Indonesia 91 persen dari sisi kewilayahan dan 71 persen sisi kependudukan.
Oleh karena itu sinergi Kemendes PDTT dengan Pertides penting dilakukan agar mempercepat menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Tentu saja langkah yang dilakukan mengacu pada data SDGs Desa sebagai pijakan pembangunan yang dirumuskan Kemendes PDTT.
“SDGs Desa akan memperjelas arah pembangunan desa, memudahkan pelaksanaan pembangunan, serta mempermudah pengukuran hasil, manfaat, dan dampak pembangunan,” pungkas Gus Halim.
Penulis: Danu | Editor: Ifta