Gus Halim Ungkap Kontribusi Transmigrasi pada Dua Provinsi Baru di Papua

Merauke, Deras.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) menuturkan sejumlah perluasan dan pemerataan pembangunan berhasil dicapai sejak program transmigrasi digulirkan. Capaian keberhasilan itu dapat dilihat pada berdirinya daerah otonomi baru di Merauke untuk Papua Selatan, dan Nabire dari Papua Tengah yang awalnya merupakan kawasan transmigrasi.

“Terbukti dengan sejak dimulai transmigrasi sampai hari ini sudah ada 2 provinsi dari daerah transmigrasi, 114 Kabupaten, 454 kecamatan. Artinya bahwa 72 tahun saja sudah bisa mewujudkan pusat pemerintah pada setiap levelnya berbasis transmigrasi,” ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar usai upacara puncak peringatan HBT ke-72 di Lapangan Kapsul Waktu, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Senin (12/12/2022).

Dua Ibu Kota dari kawasan transmigrasi tersebut telah diresmikan beberapa bulan lalu. 

Hal itu juga telah diatur dalam Undang-Undang tentang Pembentukan Provinsi Papua Selatan dicatatkan sebagai UU Nomor 14 Tahun 2022.

Serta UU Nomor 15 Tahun 2022 yang mengatur tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah.

Lebih luas, Gus Halim melanjutkan, Program Transmigrasi di Indonesia selama 72 tahun terakhir berhasil mencatatkan berbagai prestasi. Hal itu terlihat saat berhasil mengentaskan dua eks satuan pemukiman transmigran di Provinsi Papua Selatan menjadi desa maju, yang selangkah lagi menjadi desa mandiri. 

“Khusus di Provinsi Papua Selatan ini, sudah ada dua desa eks Satuan Permukiman, yaitu Desa Suka Maju, dan Desa Sota, telah terindeks sebagai Desa Maju, dengan nilai indeks masing-masing 0,75 dan 0,76. Capaian indeks ini menunjukkan bahwa, dua desa ini sebentar lagi akan menjadi Desa Mandiri,” ungkap Gus Halim.

Puncak HBT ke-72 digelar di Indonesia ujung Timur sebagai bentuk komitmen pemerintah khususnya Kemendes PDTT untuk melakukan pemerataan pembangunan dari berbagai wilayah. Dimeriahkan masyarakat Papua Selatan secara umum khususnya warga transmigrasi, didirikan pula stan berisi hasil produksi transmigran dari berbagai daerah. Beberapa diantaranya jamu tradisional dan kuliner khas Wonogiri, Jawa Tengah, Kampung Yaba Maru (Sp9) Distrik Tanah Miring, dan Stand Distrik Muting Kabupaten Merauke Papua Selatan.

Berkunjung ke stan dan berdialog dengan para transmigran, Menteri yang akrab disapa Gus Halim tersebut juga menyebutkan beberapa hal lain bukti manfaat dari Program Transmigrasi. Diantaranya adalah pemerataan pembangunan yang bahkan mengantarkan dua wilayah transmigrasi menjadi Ibu Kota Provinsi baru di Papua.

“Program Transmigrasi memberikan dukungan positif bagi percepatan kesejahteraan warga masyarakat  pemerataan pembangunan dan mendekatkan pelayanan masyarakat dari pemerintah kepada masyarakat,” tegas Gus Halim.

Gus Halim menambahkan agar manfaat-manfaat Program Transmigrasi terus berjalan. Tentu saja perlu juga dilakukan pembaharuan persepsi sehingga pencapaian program ini menjadi semakin luas perkembangannya.

“Hari ini ini Presiden jokowi sedang konsentrasi dengan pembangunan IKN dan itu wilayahnya ada di sebagian besar wilayah transmigrasi. Ke depan kita ingin model transmigrasi ditingkatkan jauh spesifik dan baik lagi secara persepsi terhadap transmigrasi harus diubah. Orang berangkat transmigrasi bukan semata-mata untuk menaikkan tarif hidup dari terpuruk menjadi maju tapi memberikan harapan yg sangat bagus bagi menapaki kehidupan yang akan datang,” pungkas Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Penulis: Danu l Editor: Dian 

Exit mobile version