Jakarta, Deras.id – Waketum Partai Gerindra Habiburokhman menanggapi pernyataan PKB yang mengaku kaget terkait pergantian nama koalisi KKIR menjadi KIM. Menurutnya perubahan nama tersebut tak mengurangi hak PKB untuk ikut dalam menentukan cawapres pada pilpres mendatang.
“Tetap, koalisi ini justru semakin besar, justru semakin maksimal, dan tidak sedikit pun mengurangi hak Gus Muhaimin dan PKB untuk ikut menentukan cawapres,” kata Habiburokman di Kompleks Parlemen Jakarta Pusat pada Kamis (31/8/2023).
Habiburokhman mengklaim semua ketum parpol pendukung Prabowo telah menyetujui adanya perubahan nama tersebut. Ia pun menilai bahwa PKB juga memahami dan menerima hasil pergantian nama yang telah diumumkan pada HUT PAN ke-25.
“Yang jelas semua pihak dalam koalisi menyepakati, semua ketum parpol menyepakati, jadi kita nggak ini lah, kita jangan cari-cari perbedaannya lah ya, kami berprasangka baik sahabat-sahabat kami di PKB juga memahami dan menerima ini,” ujar Habiburokhman.
Tidak hanya itu, ia pun mengatakan bahwa Menteri Pertahanan tersebut akan melibatkan semua ketum parpol pendukungnya. Habiburokhman juga mengaku bahwa Prabowo tidak akan mengikat kriteria terkait pendampingnya dalam Pemilu 2024.
“Pak Prabowo nggak akan sewenang-wenang seolah-olah dia yang sebagai user dia yang akan menentukan, nggak, dan Pak Prabowo selalu menanyakan ke semua, berlima nih, ‘ saya oke, ini oke, ini oke, ini nggak oke, drop,” ucap Habiburokhman.
“Jadi kita nggak akan mengikat di kriteria, kalau sekali kita main di kriteria berarti bisa menutup peluang orang lain,” sambungnya.
Di sisi lain, Ketua DPP PKB Daniel Johan mengatakan bahwa partainya tidak mempersoalkan adanya perubahan nama koalisi. Namun, ia menekankan terkait komitmen yang sudah dibangun bersama kedua partai yang tergabung dalam KKIR.
“Secara prinsip, PKB tidak masalah ada perubahan nama. Tetapi, semangat deklarasi Sentul tetap menjadi pegangan,” tutur Daniel.
Penulis: Fia l Editor: Ifta