Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the fast-indexing-api domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/wwwroot/deras.id/wp-includes/functions.php on line 6121
Gerhana Bulan Penumbra Tanggal 5-6 Mei 2023, Umat Islam Tidak Disunahkan Melakukan Salat Khusuf - Deras

Gerhana Bulan Penumbra Tanggal 5-6 Mei 2023, Umat Islam Tidak Disunahkan Melakukan Salat Khusuf

Jakarta, Deras.id – Gerhana bulan penumbra pada tahun ini akan terjadi hari ini (5-6 Mei) yang akan bisa dilihat dari seluruh wilayah Indonesia, lebih tepatnya akan dimulai sejak pukul 22.00 WIB sedangkan puncaknya akan terjadi saat pukul 00.22 dan akan berakhir pada jam 02:33.36 WIB (6 Mei).

Menurut pemaparan dari Badan Meteorologi dan Klmatologi dan Geofisika (BMKG), terjadinya gerhana penumbra berarti pada saat itu bulan akan terlihat redup.

“Bulan akan terlihat lebih redup pada tanggal 5-6 Mei 2023. Hal ini disebabkan oleh fenomena gerhana bulan penumbra,” kata Suko selaku Plt Deputi Bidang geofisika.

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi bulan, matahari dan bumi berada dalam posisi sejajar. Pada kondisi ini, bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi (bayangan samar). Oleh karena itu, bulan akan tampak lebih redup saat puncak gerhana terjadi dibandingkan saat purnama.

Gerhana bulan penumbra tidak menjadi dasar penyelenggaraan shalat gerhana bulan. Secara fikih, salat gerhana bulan hanya digelar apabila gerhana tersebut merupakan gerhana yang kasat mata sehingga terlihat dengan jelas menggelapnya bagian bulan. Meskipun gerhana, namun jenis ini sangat sulit dibedakan dengan ketampakan bulan purnama biasa.

Sebagaimana diketahui, gerhana bulan penumbra terjadi saat bumi, bulan dan matahari benar-benar sejajar dalam satu garis lurus ditinjau dari perspektif tiga dimensi dengan bumi berada di antara bulan dan matahari. Gerhana bulan penumbra terjadi bersamaan dengan oposisi bulan-matahari (istikbal) dengan bulan menempati salah satu di antara dua titik nodalnya, titik potong khayali di langit di mana orbit bulan tepat memotong ekliptika (masir asy–syams), yakni bidang edar orbit bumi dalam mengelilingi matahari.

Sebagai akibat kesejajaran tersebut, pancaran sinar matahari yang menuju ke bundaran bulan akan terhalangi oleh bumi. Maka, peristiwa gerhana bulan penumbra selalu terjadi di malam hari. Mengingat ukuran bumi lebih besar dibanding bulan dan bergantung kepada geometri pemblokiran sinar matahari saat gerhana, maka bagian bumi manapun yang sedang mengalami malam hari dapat menyaksikan peristiwa gerhana bulan.

Penulis: M.FSA I Editor: Apr

Exit mobile version