Genjot Potensi Daerah, Baddrut Tamam Promosi Sarung Tenun Khas Pamekasan

Pamekasan, Deras.id – Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam sangat getol mempromosikan potensi daerah untuk mengembangkan sumber ekokomi masyarakatnya. Hal tersebut dibuktikan dengan memakai sarung produk lokal Pamekasan saat hadir dalam acara safari ramadan di Kantor Kecamatan Larangan.

“Sarung yang dipakai saya ini adalah produksi Pamekasan, karena saya menginginkan uang masyarakat Pamekasan tetap berputar di Pamekasan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat, tidak lari keluar,” ujarnya  dilansir dari laman resmi Pamekasan. Sabtu (8/4/2023).

Menurutnya, produksi sarung lokal di Pamekasan ini diharapkan menarik perputaran uang yang semula berjalan di luar daerah selanjutnya berputar di daerah Pamekasan. Sehingga perputaran uang tersebut, akan mewujudkan ketahanan ekonomi.

Lebih lanjut, Mas Tamam mengungkapkan bahwa selama kepemimpinannya, pemerintah menggagas program untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui Wirausaha Baru (WUB) yang difasilitasi pemerintah secara gratis.

“Program WUB tersebut tidak hanya menghasilkan sarung tetapi ada sepatu batik, sandal, tas, songkok serta produk olahan lainnya” ungkapnya.

Selain itu, bupati menjelaskan beberapa faktor yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat yakni dengan adanya program Sepuluh Ribu Pengusaha Baru (Sapu tangan biru) atau program wirausaha baru. Sehingga, masyarakat dapat berwirausaha setelah mendapat pelatihan usaha gratis dari pemerintah.

“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pamekasan ini sudah 4,6 persen, Pamekasan sudah tidak bersaing lagi di Madura. Pamekasan dari 530 kabupaten di Indonesia, kita sudah masuk 10 besar kabupaten terinovasi,” terangnya

Sementara, faktor lain yang mempengaruhi perekonomian masyarakat adalah penerapan Universal Health Coverage (UHC) atau pengobatan gratis kepada seluruh warga Pamekasan. Masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk berobat lantaran telah ditanggung oleh pemerintah daerah yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“Dulu orang mau pergi ke puskesmas ragu karena takut uang tidak cukup, sekarang sudah tidak khawatir lagi, dan uangnya bisa dialihkan untuk kepentingan pangan dan yang lain,” tandasnya.

Penulis: Bahar | Editor: Saiful

Exit mobile version