Gara-gara Emosi, Ernest Prakasa Pernah Banting HP di Lokasi Syuting

Jakarta, Deras.id – Ernest Prakasa berbagi pengalaman saat menjalankan profesinya sebagai seorang sutradara maupun produser. Berbeda dari komika, proses pembuatan film diakuinya menguras lebih banyak emosi sehingga cekcok dengan kru sampai membanting hp pernah dilakoninya.

“Sebenernya kesulitan utama bikin film biasanya kaitannya sama manusia ya. Ketika kita mau bikin film apapun, film itu kan kerjasama jadi kesulitannya adalah kita cek-cok sama pemain, kru, manusiawi ya,”ujar Ernest Prakasa dijumpai di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023)

Dirinya mengaku, menjadi sutradara dan produser bukanlah hal mudah karena ada tanggung jawab lebih yang harus dipikul terutama bagaimana mengolah suasana sehingga menjadi kondusif. Bukan hanya itu, ketika dihadapkan pada suatu kondisi yang dapat memicu emosi dirinya harus bisa mengolahnya. Karena jika terbawa akan mengakibatkan kekacauan di lokasi syuting.

“Bebannya berat sekali untuk sutradara dan produser di lapangan tantagan terbesar bukan soal gambar atau cerita. Tapi tantangannya sebenarnya bagaimana menjaga supaya semuanya damai dan tentram kalau ikutin emosi kacau semuanya,”sambungnya.

Ernest pernah meluapkan rasa marahnya di lokasi syuting hingga membanting Hp. Lantas dirinya sadar bahwa meluapkan emosi bukanlah hal yang tepat karena akan mempengaruhi psikologi kru dan para pemain. Beruntung ketika kejadian tersebut dirinya sedang sendirian sehingga tidak disaksikan pemain dan kru. Lelaki ini pun tidak mau membeberkan kapan kejadian tersebut terjadi, dirinya tetap ingin merahasiakannya dari semua kru dan pemain yang terlibat kala itu.

“Semuanya berproses ya, aku pernah kejadian paling parah ketika emosional di lokasi syuting, ketika tidak ada orang yang tau aku pernah membanting hp sampai menekuk,”ungkapnya.

“Jadi itu dulu aku gak mau sebut tahunnya tahun berapa karena nanti ‘ini jangan-jangan pas film sama gue’. Pokoknya ada lah salah satu film aku pernah bercek-cok sampai ketika semuanya makan siang aku di depan monitor sendirian, udah gak ada orang. Kesel banget teriak terus banting HP sampe ngelipet,”ujarnya.

Dalam sebuah pembuatan film pasti ada berbagai kondisi yang mampu memicu emosi. Lantas dari pengalamannya, sebagai produser dan sutradara ia merasa harus bisa membawa suasana menjadi terkontrol. Sebab jika terbawa emosi akan mengganggu jalannya proses syuting tersebut.

“Setiap bikin film itu pasti ada dramanya, pasti ada konfliknya, namanya orang lagi capek, tensi tinggi kadang ada hal-hal yang diluar dugaan dan bikin jadi spaneng,”sambungnya.

“Tapi semakin kesini semakin bisa belajar untuk mengatur bagaimana caranya (menahan emosi). Apalagi sebagai sutradara atau produser yang memimpin kalau pemimpin udah lepas tempramental terus timnya liat pasti akan terpengaruh,” imbuhnya.

Penulis: Una l Editor: Ifta

Exit mobile version