Jakarta, Deras.id – Atta Halilintar, suami Aurel Hermansyah gencar memberikan dukungan kepada penduduk Palestina. Walaupun centang birunya hilang, ayah satu anak ini tetap keukeuh memberikan dukungan melalui akun Instgram, YouTube hingga TikTok.
Melihat korban yang terus berjatuhan termasuk anak kecil, Atta berharap bisa menolong dengan mengadopsi anak-anak para korban peperangan yang kehilangan orang tua. Namun, dirinya sadar hal itu tidak mudah oleh karena itu Atta fokus berdonasi dan mengajak para pengikutnya juga.
“Kalau ada jalan saya mau adopsi anak-anak Palestina,” ujar Atta Halilintar dikutip dari unggahan Instagram pribadinya @attahalilintar dikutip Deras.id, Selasa (24/10/2023).
Lelaki yang akrab dipanggil Papata ini, mendukung penuh kemerdekaan Negara Palestina, hal ini didasarkan pada nilai kemanusiaan. Untuk saat ini dirinya fokus memberikan donasi kepada para korban peperangan.
“Kalau belum ada jalan yuk bareng kita mulai bantu apa yang kita bisa. Bukan soal agama, ini tentang kemanusiaan kita semua,” sambungnya.
Sebagai manusia Atta tidak takut jika konten di semua media sosialnya terancam dihapus. Baginya apa yang dilakukannya berdasarkan kebenaran dan kemanusiaan oleh karena itu dukungan yang dia berikan memiliki landasan kuat.
“Mau di banned, mau ilang verif kita harus buat ini,” tutupnya.
Sebagai seorang selebriti yang identik dengan centang biru, dirinya tidak peduli jika centang birunya hilang. Hal ini dialaminya usai membuat video dengan putri sulungnya Ameena Hanna Nur Atta di akunTikTok-nya untuk ikut mendoakan para korban penduduk Palestina. Banyak asumsi yang muncul hilangnya centang biru lelaki 28 tahun itu karena secara frontal mendukung Palestina.
Informasi terkini yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa dalam 24 terakhir serangan udara dari Israel sudah menewaskan 700 orang di jalur Gaza. Dari dua pekan terakhir, angka kematian tertinggi dalam 24 jam sejak Israel menggempur jalur Gaza adalah hari ini. Hingga saat ini, total korban dari tanggal 7 Oktober 2023 mencapai 5.791 dan 2.360 korbannya adalah anak-anak.
Penulis: Una l Editor: Ifta