Surabaya, Deras.id – Tepat pada Hari Pahlawan tahun ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) genap berusia 64 tahun. Mengusung tema “Sinergi Meraih Prestasi,” perayaan Dies Natalis 2024 menjadi momentum yang lebih bermakna dengan menggabungkan semangat cinta almamater dan kepedulian terhadap lingkungan.
Salah satunya adalah inisiatif menggantikan karangan bunga dengan karangan bibit tanaman buah dan bunga. Ini digagas Alumni ITS Angkatan 1997, Alumni LKMM TM 2000, Substantif Community, didukung Pengurus Pusat IKA ITS dan PW IKA ITS Jawa Timur yang antusias mendukung gerakan ini.
PP IKA ITS mengapresiasi gerakan karangan bibit tanaman ini. Di tengah tantangan perubahan iklim, inisiatif ini diharapkan menjadi gerakan lebih luas yang menginspirasi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.
”PP IKA ITS tentu mendukung inisiasi gerakan bibit tanaman ini. Gerakan ini layak terus ditumbuh kembangkan, dengan karangan bibit tanaman, termasuk bibit buah-buahan, sebagai bentuk apresiasi yang berdampak langsung dan berkelanjutan bagi alam,” kata Sekjen PP IKA ITS Herman Prasetyo, dalam rilis yang dikutip, Senin (12/11/2024).
Munadi Herlambang, tokoh alumni ITS Angkatan 1997 sekaligus Wakil Ketua Umum Utama PP IKA ITS melalui lewat pesan singkat memberikan apresiasinya terhadap aksi nyata tersebut sebagai gerakan untuk mendukung ITS Green Campus. Dia mengatakan ide kreatif ini, merupakan pesan dari alumni angkatan 1997 dan komunitas yang terlibat lainnya, kepada seluruh sivitas akademika dan masyarakat untuk selalu menjaga sustainability lingkungan dan mendukung SDG’s 17 pilar.
“Dengan semangat kekeluargaan angkatan 1997, kita akan aktif melakukan kegiatan yang mendukung kampus dan alumninya. Alumni 1997 yang tersebar di pemerintahan,BUMN, korporasi swasta dan pengusaha sangat solid dalam berkegiatan sesama alumni dan berkolaborasi dengan kampus,” kata Direktur Institutional Banking BNI ini.
Dzulfikar, alumnus ITS angkatan 97, juga mewakili bagian dari Alumni LKMM TM 2000 Substantif Community, salah satu penggagas karangan bibit tanaman mengatakan terobosan baru ini adalah kontribusi nyata untuk masa depan lingkungan.
“Kami ingin Dies Natalis kali ini menjadi inspirasi untuk merayakan dengan cara yang lebih berkelanjutan serta mendukung Program Pemerintah dalam Penguatan Pencapaian Kemandirian dan ketahanan Pangan, yang kaya akan vitamin dan gizi (buah),” tambahnya.
Apa alasan di balik gerakan ini? Ratih Astati Dewi dan Riris Nurbintari, koordinator penggalangan dana alumni LKMM TM 2000 Substantif Community dan Aksi Angkatan 1997 dalam kesempatan terpisah mengungkapkan setidaknya tiga hal yang melatarbelakanginya.
Pertama, mengurangi sampah. Tanpa mengurangi hormat terhadap pihak-pihak yang telah mengirimkan karangan bunga untuk Dies Natalis ITS, dia mengatakan menggantinya dengan bibit tanaman, berarti kita membantu mengurangi jumlah bahan yang tak termanfaatkan setelahnya,” tutur Riris, alumnus Teknik Kimia itu.
Sementara Ratih mengatakan gerakan karangan bibit tanaman bermanfaat secara berkelanjutan, baik untuk ITS maupun masyarakat sekitarnya. Dan terakhir, menginpirasi gerakan hijau. ”Ini tidak hanya akan menjadi simbol dari sinergi antara alumni dan almamater, tetapi kami ingin menginspirasi kelompok masyarakat dan institusi lain untuk sama-sama menggalakkan gerakan yang lebih ramah lingkungan,” kata alumnus Teknik Lingkungan tersebut.
Dzulfikar menjelaskan, satu pohon rata-rata menyerap 22 kilogram karbondioksida per per tahun. Saat ini, jumlah alumni ITS lebih dari 100 ribu dan mahasiswa ITS sekitar 25 ribu. Bila satu alumni ITS demikian pula mahasiswa ITS menanam satu pohon per tahun, bisa dibayangkan berapa banyak karbondioksida yang bisa terserap.
”Sebanyak 2.750 ton CO2 bisa terserap per tahunnya. Apalagi kalau dikembangkan pada setiap event dan momentum lainnya. Berkelanjutan impact positif lainnya bila dikaitkan dengan aset karbon dan skema carbon trading,” kata alumnus Teknik Mesin tersebut.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Kampus ITS dan masyarakat sekitar. Bibit tanaman yang didistribusikan ini tidak hanya memperkaya ekosistem hijau ITS tetapi juga diharapkan dapat memperindah dan memperkaya lingkungan masyarakat. Kampus, bersama alumni dan masyarakat, berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi gerakan hijau bagi kampus-kampus lain dan menciptakan dampak positif yang meluas.
Editor : Muhibudin Kamali