Jakarta, Deras.id – Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya pembangunan dari pinggiran untuk menghadapi krisis dan resesi global yang diperkirakan terjadi pada tahun 2023. Dikutip melalui akun Instagram pribadinya, pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut mengatakan bahwa hal tersebut adalah buah dari disahkannya Undang Undang Desa pada tahun 2014 yang menempatkan desa tidak sebagai objek namun subjek dalam pembangunan.
“Salah satu keberhasilan reformasi yang membanggakan adalah UU Desa dan Kementerian Desa. Paradigma pembangunan dari bawah diterapkan oleh negara bukan pembangunan dari atas,” tulis Cak Imin pada akun pribadinya @cakiminow, Rabu (9/11/2022).
“Harus diperkuat dan diperbesar lagi volume pembangunan dari bawah terutama menghadapi krisis dan resesi global yang terjadi sekarang,” imbuhnya.
Pembangunan di 74.961 desa dilakukan dengan beberapa kucuran dana, salah satunya yang terbesar adalah Dana Desa sebanyak Rp 468 Triliun sejak 2015 sampai tahun 2022. Meskipun sempat dikhawatirkan mudah diselewengkan, namun para kepala desa dan pihak terkait membuktikan bahwa dana desa berkontribusi efektif dalam pembangunan.
“Dana desa awalnya dicurigai akan mudah diselewengkan, ternyata tidak terjadi dan membuktikan sangat efektif dan efisien melaksanakan program pembangunan,” papar Cak Imin.
Seperti banyak diberitakan bahwa resesi ekonomi global kemungkinan terjadi pada tahun 2023 dengan situasi dunia yang tidak pasti. Namun hal ini tetap bisa diatasi, salah satunya dengan memanfaatkan pengembangan UMKM maupun hasil BUMDesa dengan terus memanfaatkan potensi desa.
Tentu saja hal tersebut butuh peran dari berbagai pihak mulai pemerintah, akademisi, aparat desa termasuk pendamping desa, serta masyarakat. Diantaranya dengan mencintai dan membeli produk lokal sehingga perputaran ekonomi akan terjadi di desa.
Penulis: Shoppia l Editor: Ifta