Jakarta, Deras.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem jelang liburan natal dan tahun baru. Hal ini berdasarkan hasil monitoring BMKG terkait perkembangan kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
“Dari monitoring yang dilakukan BMKG, kami mendeteksi perkembangan kondisi cuaca yang dipicu oleh berbagai fenomena anomali dinamika atmosfer yang terjadi secara bersamaan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Dwikorita menjelaskan beberapa fenomena yang terjadi secara bersamaan tersebut mengakibatkan peningkatan curah hujan hingga lebat bahkan dapat mencapai ekstrim.
“Pertama peningkatan aktivitas mounsul Asia yang memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan. Kedua, intensivikasi fenomena sruaka dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilyah Indonesia bagian barat dan selatan serta meningkatkan pembentukan awan-awan hujan menjadi lebih intensif di sekitar Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara,” kata Dwikorita.
Tak hanya itu, adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah selatan perairan Indonesia juga memicu adanya potensi hujan dengan intensitas tinggi. BMKG juga menyebut akan terjadi arak-arakan awan hujan melintasi kepulauan Indonesia.
“Ketiga Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu meningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang cukup massif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi ekstim. Keempat ada beberapa aktivitas gelombang atmosfer yaitu fenomena pergerakan arak-arakan awan hujan dari arah Samudra hindia sebelah timur afrika menuju Samudra pasifiki dan melintasi kepulauan Indonesia,” imbuhnya.
Berdasarkan fenomena tersebut BMKG melakukan perkiraan berbasis dampak, terdeteksi adanya potensi untuk siaga terjadinya cuaca ekstrim pada periode 21-23 Desember di 12 provinsi. Kemudian untuk periode 24 Desember ada 3 provinsi yang harus siaga cuaca ekstrim. Sementara periode 25 Desember 2022 – 1 Januari 2023 ada 11 provinsi yang harus siaga cuaca ekstrim.
BMKG menghimbau kepada pihak terkait untuk menyiapkan mitigasi bencana dan selalu memperhatikan kondisi cuaca. Selain itu aktif memantau informasi BMKG terkait perkembangan kondisi cuaca.
Penulis: Diraf l Editor: Rea