Jakarta, Deras.id – Aktor Asri Welas curhat soal dirinya yang sempat kesulitan mencari sekolah inklusi untuk anak keduanya Rayyan Gibran Ridharaharja. Kendati demikian, walaupun sempat ditolak dan berebut karena kuota penerimaan siswa terbatas, akhirnya ibu tiga anak ini menemukan sekolah Inklusi yang mau menerima anak keduanya itu.
“Jadi kan memang kalau sekolah inklusi itu aku baru ngerasain, dulu aku pikir ya maksudnya akan banyak ternyata tidak begitu banyak dan memang sedikit ada rebutan,”ungkap Asri Welas saat dijumpai di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2023).
Wanita yang selalu tampil ceria dan kocak ini sempat kaget saat mengetahui kondisi anak keduanya mengidap katarak kongenital sejak usia tiga bulan. Pada waktu itu, dirinya mengaku tidak kuasa membendung kesedihannya melihat buah hatinya yang masih sangat kecil harus mengalami kondisi tersebut.
Kendati demikian, pemain film ‘Cek Toko Sebelah’ ini tidak tinggal diam dan terhanyut dalam kesedihan. Dirinya berusaha untuk melakukan penyembuhan kepada sang buah hati dan melakukan konsultasi kepada dokter spesialis. Akhirnya diputusakan di usia tiga bulan Mas Ibran sapaan dirinya kepada anak keduanya untuk melakukan operasi mata sebelah kanan.
Kondisi ini menjadi faktor, dirinya mendaftarkan sang buah hati ke sekolah inklusi karena memang memerlukan penanganan khusus. Sekolah iklusi ini mampu menjadi wadah untuk memberikan kesempatan peserta didik yang memiliki bakat istimewa atau memiliki kebutuhan khusus dan memiliki potensi kecerdasan untuk tetap bisa mengikuti pendidikan bersama seperti peserta didik pada umumnya. Ketika akan menyekolahkan anak keduanya yang sekarang sudah berusia lima tahun itu, Wanita 44 tahun ini awalnya tidak menyangka akan mengalami kesulitan mencari sekolah untuk anaknya, salah satu faktornya karena terbatasnya sekolah inklusi ini.
“Karena memang inklusi itu memang butuh penanganan eksklusif jadi seharusnya gak hanya sedikit sekolahnya,”sambungnya.
“Iya karena kemarin dia sampe ada yang memang bilang ‘gak bisa’ karena itu tadi ya mungkin kuota sekolahnya sedikit sehingga kita siapa yang cepet,” ujarnya.
Wanita yang juga terkenal multitalenta ini berharap seharusnya sekolah inklusi bisa lebih banyak sehingga mampu menerima anak-anak disabilitas atau berkebutuhan khusus karena dirinya sadar jumlah disabilitas diluar sana cukup banyak sehingga memerlukan penanganan eksklusif saat melakukan aktivitas sekolah.
“Jadi mudah-mudahan berharapnya banyak banget sekolah yang bisa menerima anak-anak inklusi atau anak-anak dengan kekhususannya,” pungkasnya.
Penulis: una l Editor: Saiful