Anjuran Sebelum Melaksanakan Salat Idul Fitri

Jakarta, Deras.id- Sudah rahasia umum bahwa umat islam sangat berantusias saat Idul Fitri tiba. Setelah berjibaku melawan hawa nafsu selama satu bulan penuh, hari raya Idul Fitri memiliki makna yang berkelindan dengan proses ibadah puasa, sebagai hari kemengan umat islam. Sebab itulah setiap menjelang shalat Idul Fitri, kegembiraan itu tidak bisa disembunyikan, bahkan dari caranya dalam berpakaian menggambarkan rasa haru bercampur gembira.

Terlepas dari perayaan tersebut bersifat manusiawi, ternyata hal di atas di syariatkan dalam agama islam. Berikut beberapa hal yang dianjurkan pada Shalat Id.

  1. Pertama dianjurkan untuk umat islam mandi terlebih dahulu sebelum berangkat menunaikan ibadah shalat id. Adapun mengenai tata cara mandi penjelasannya tidak jauh dari anjuran dalam tata cara bersesuci. Hukum tersebut disepakati oleh tiga madzhab selain madzhab Hanafi, karena menurut mereka mandi sebelum berangkat shalat id itu hukumnya sunnah.
  2. Anjuran lainnya adalah untuk memakai wewangian dan merapikan diri ketika hendak berangkat untuk shalat Id, namun khusus bagi kaum laki-laki saja, karena kaum wanita tidak dianjurkan sama sekali untuk melakukannya apabila mereka hendak keluar dari rumahnya. Lain halnya jika mereka hanya tetap tinggal di rumahnya saja, karena merapikan diri itu dianjurkan pada setiap harinya, bukan hanya untuk shalat saja. Hukum ini disepakati olehpara ulama madzhab, hanya menurut madzhab Hanafi, hukumnya bukan hanya dianjurkan tapi disunnahkan.
  3. Dianjurkan bagi kaum pria dan wanita untuk mengenakan pakaian yang paling baik yang mereka miliki, baik yang baru ataupun yang sudah terpakai, baik berwarna putih ataupun tidak. Ini disepakati oleh madzhab Syafi’i dan Hambali, sedangkan menurut madzhab Maliki, pada hari Id dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang baru meskipun ada pakaian lain yang lebih baik. Sedangkan menurut madzhab Hanafi, mengenakan pakaian yang baru itu hukumnya tidak hanya dianjurkan, tetapi disunnahkan.
  4. Anjuran lainnya adalah untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat menuju shalat idul fitri, dan sebaiknya yang dimakan dalah buah kurma dalam jumlah ganjil, baik satu, tiga, atau lima.
  5. Dianjrkan juga agar merapikan penampilannya sebelum berangkat ke tempat pelaksanaan shalat Id, dengan mencukur rambut, memotong kuku, dan hal-hal lainnya. Menurut madzhab Hambali, hal itu dianjurkan bagi semua mukallaf, dan tidak hanya pada shalat id.
  6. Anjuran lainnya adalah untuk berangkat ke tempat pelaksanaan shalat id dengan berjalan kaki, serta mengumandangkan takbir dengan suara yang lantang saat keluar dari rumah, dan terus dilanjutkan hingga saatnya waktu shalat telah tiba. Hukum ini disepakati, hanya saja madzhab Hanafi berpendapat bahwa takbirnya cukup diucapkan dengan suara yang rendah. Menurut madzhab Hanafi, nilai sunnahnya sudah didapatkan dengan hanya bertakbir saja, walaupun dilakukan dengan suara yang rendah, dan menurut pendapat yang diunggulkan dalam madzhab ini lebih afdhal memang jika takbirnya itu dilakukan dengan suara yang rendah. Sedangkan madzhab Maliki berpendapat takbirnya itu terus dilanjutkan hingga imam shalat id telah tiba atau hingga dia berdiri untuk memulai shalat Id.
  7. Beberapa hal sunnah lainnya agar berangkat ke tempat pelaksanaan shalat Id melalui satu jalan dan pulang melalui jalan lainnya serta memperlihatkan wajah yang berseriseri dan bergembira setiap bertemu dengan sesama Muslim lainnya. Mereka juga dianjurkan untuk memperbanyak shadaqah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dianjurkan pula membayar Zakat Fitrah (khusus pada hari raya idul fitri) sebelum shalat Id berlangsung, bagi mereka yang diwajibkan untuk membayarkannya.

Penulis: M.FSA I Editor: Apr

Exit mobile version