Jakarta, Deras.id – Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang disorot dalam pilkada serentak tahun ini. Bukan hanya karena jumlah pemilihnya merupakan terbanyak ketiga, tetapi juga karena dua calon gubernur yang akan bertarung, yaitu Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi.
Keduanya adalah jenderal. Andika adalah mantan panglima TNI dengan empat Bintang di pundak yang diusung PDIP. Dia berpasangan dengan Hendrar Prihadi, mantan wali Kota Semarang dua periode. Lawannya Luthfi, mantan kapolda Jateng yang mengoleksi tiga Bintang di pundak. Berpasangan dengan mantan wakil gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Luthfi diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, termasuk PKB.
Pertarungan kedua jenderal semakin menarik karena Jawa Tengah notabene adalah basis PDIP. Bagi partai banteng, target kemenangan Andika di provinsi ini ibarat harga mati. Kendati suaranya tergerus cukup dalam pada Pemilu 2024 lalu, bukan berarti PDIP habis. Di sisi lain, koalisi gemuk di belakang Lutfhfi menunjukkan besarnya suara pemilih yang bisa diperoleh.
Faktanya, kedua calon memiliki basis massa yang tersebar luas di seluruh Jawa Tengah. Dengan jumlah total 28 juta pemilih, wilayah ini akan menjadi medan pertempuran yang strategis untuk merebut kursi satu Jateng.
Pengamat politik, Akhmad Romdhon dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), menilai bahwa kehadiran dua tokoh besar akan membuat kontestasi politik semakin dinamis. Publik Jateng akan dihadapkan pada pilihan calon-calon terbaik yang akan membawa perubahan untuk masyarakat Jateng ke depan.
Romdhon juga menekankan perlunya semua pihak untuk mematuhi tanggung jawab dan fungsi masing-masing, demi menghindari pergolakan di kalangan masyarakat.
Sementara pengamat dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman mengatakan, perang bintang ini menjadi pembuktian kualitas antar kandidat dalam Pilgub Jateng. Ia menjelaskan, pemaknaan perang bintang sendiri ada dua, pertama merujuk ke kualitas antar kandidat. Kedua, perang bintang sebagai persaingan kepangkatan dan kedudukan institusi.
“Yang menarik bintang yang dimiliki kandidat dalam Pilgub bisa jadi pembuktian kualitas personal,” ujar Wahid.
“Karena baik Andika Perkasa maupun Ahmad Luthfi merupakan sosok terbaik dan punya kemampuan mumpuni,” sambungnya.
Wahid mengatakan, ada beberapa hal yang menarik saat pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur pada beberapa waktu lalu. Dimana Gibran Rakabuming Raka dan Bibit Waluyo mengawal pendaftaran paslon Ahmad Lutfi dan Taj Yasin di Pilgub Jateng.
Pasalnya, hadirnya Gibran menjadi bukti bahwa Ahmad Luthfi dan Taj Yasin mendapat restu dari Presiden Jokowi.
“Mungkin sebelum 20 Oktober Gibran juga akan melakukan kampanye masif untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin,” jelasnya.
” Hal tersebut sesuai survei beberapa lembaga survei, di mana 60 persen pilihan Presiden Joko Widodo jadi pilihan masyarakat,” lanjutnya.
Muhibudin Kamali